Kamis 12 Desember 2024

KDM Usulkan Pendidikan Berbasis Lingkungan untuk Tingkatkan Produktivitas Masyarakat Jabar

TASIKMALAYA,FOKUSJabar.id: Calon Gubernur (Cagub) Jawa Barat (Jabar) Kang Dedi Mulyadi (KDM), mengungkapkan rencananya untuk memajukan masyarakat Jawa Barat melalui penerapan pendidikan berbasis lingkungan yang khas di setiap daerah.

KDM akan memperkenalkan kurikulum yang disesuaikan dengan ciri khas lokal, mulai tingkat Sekolah Dasar jika dia terpilih. Demikian disampaikan KDM dalam sebuah orasi di Sidang Senan Terbuka Institut Agama Islam Latifah Mubarokiyah (IAILM) di Suryalaya, Kamis (5/9/2024).

Menurut dia, setiap daerah di Jabar memiliki keunikan yang dapat dimanfaatkan sebagai bagian dari proses pendidikan. Contohnya Kabupaten dan Kota Tasikmalaya yang terkenal dengan kerajinan anyaman bambu dan pesantren. Murid SD akan mempelajari keterampilan membuat anyaman sebagai bagian dari kurikulum.

KDM
KDM Usulkan Pendidikan Berbasis Lingkungan untuk Produktivitas Masyarakat Jabar (ist)

BACA JUGA: Pesan KDM ke Maula Akbar: Setiap Hari Minimal Bantu 5 Keluarga

“Pendidikan berbasis lingkungan ini bertujuan agar warga Jawa Barat dapat menjadi lebih produktif. Jika saya memimpin, sekolah-sekolah akan mengintegrasikan kurikulum yang mencerminkan kekhasan lingkungan setempat. Di Tasikmalaya, misalnya, murid akan belajar membuat anyaman bambu,” kata KDM.

KDM menambahkan bahwa pendekatan pendidikan berbasis karakter ini akan diterapkan di seluruh Jabar. Dia berharap dengan cara ini, setiap generasi muda tidak hanya memperoleh keahlian teknis tetapi juga karakter yang kuat, seperti kesabaran dan ketekunan, yang sangat penting untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Contoh konkret bisa dilihat dari pelatihan Kungfu di China yang melibatkan proses bertahap. Pendidikan karakter di Sunda harusnya mengikuti metode serupa. Jangan langsung diajari jurus, tetapi melalui tahapan bertahap,” kata dia.

Dia juga menjelaskan pentingnya tahapan pendidikan dalam membentuk karakter. Di SD, fokus utama adalah pada pendidikan non-digital dan pengembangan karakter. Selanjutnya, di tingkat SMP dan SMK, pendidikan mulai mencakup aspek digital secara bertahap, hingga akhirnya di perguruan tinggi menjadi penuh digital.

“Dengan demikian, kesabaran dan keuletan yang diajarkan sejak dini akan membekali generasi muda untuk menjadi pengusaha sukses dan cendikiawan yang mumpuni. Ini adalah fondasi penting untuk membentuk masyarakat yang unggul,” kata KDM menambahkan.

Menurut dia, banyak pengusaha besar di Jabar sukses bukan karena pendidikan formal semata, tetap karena proses alami dan pengalaman. “Misalnya, di Tasikmalaya, banyak pengusaha besar seperti pemilik Karunia Bakti dan Primajasa, yang sukses melalui pengalaman dan ketekunan, bukan hanya dari pendidikan manajerial,” kata dia.

KDM optimistis bahwa sistem pendidikan berbasis lingkungan ini akan berhasil, mengingat pengalamannya dalam menerapkan sistem serupa saat menjabat sebagai Bupati Purwakarta selama dua periode.

“Saya telah berhasil menerapkan pendekatan ini di Purwakarta, dan saya yakin akan berhasil di seluruh Jabar,” kata dia.

(LIN)

Berita Terbaru

spot_img