PANGANDARAN,FOKUSJabar.id: Kodim 0625/Pangandaran menemukan bendungan matras yang tidak berfungsi dan berdampak terhadap para petani.
Bendungan matras ini berada di wilayah Desa Sukahurip, Kecamatan/Kabupaten Pangandaran Jawa barat.
Baca Juga: Ini Konsep Cagub Jabar dari Pangandaran
Luas bendungan yang cukup lebar itu seharusnya bisa mengairi ratusan hektare sawah petani, tapi jebol dan tidak berfungsi.
Bendungan matras tidak berfungsi karena kondisi dasar bendungan banyak yang berlubang sehingga air yang ditampung bocor mengalir dari bawah dan muncul di hilir bendungan.
Berbagai upaya masyarakat lakukan agar bendungan tersebut bisa mengairi ratusan hektar sawah yang ada di Kecamatan Pangandaran.
Masyarakat melakukan dengan swadaya menutup dasar bendungan dengan karung berisi tanah namun gagal.
Dandim 0625/Pangandaran, Letkol Inf Indra Mardianto Subroto, M.IP, menyampaikan, saat ini pihaknya bersama Camat Pangandaran mengecek lokasi persawahan yang ada di Kabupaten Pangandaran.
“Tapi, kali ini kita menemukan satu lokasi yang bertolak belakang dengan program perluasan area tanam,” ujar Indra kepada sejumlah wartawan di bendungan matras, Rabu (4/9/2024) siang.
Menurutnya terdapat sumber air atas tanah yang tersendat mengalir. Sementara bendungan matras perbatasan antara Desa Putrapinggan dan Desa Sukahurip.
“Sungai ini tersendat akibat bendungan yang bocor. Dampak bendungan yang bocor ini tentu mempengaruhi perkembangan lahan persawahan yang ada,” katanya.
Kata Dandim, Nyaris setahun ini warga di Desa Babakan, Desa Purbahayu dan Pananjung tidak bisa melakukan aktivitas untuk menanam padi.
“Tercatat kurang lebih sekitar 600 hektar lahan persawahan kering akibat bendungan matras ini tidak normal,” ucap Indra.
Melihat kondisi tersebut, Ia mengetuk para stakeholder terkait untuk membantu kesulitan masyarakat yang terdampak.
“Karena, ini satu upaya untuk menunjang program daripada efektivitas atau perluasan area tanam itu sendiri,” ujarnya.
(Sajidin/Irfansyahriza)