Oleh: Bambang Fouristian
GARUT,FOKUSJabar.id: Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Garut Jawa Barat (Jabar) 2024 dipastikan berjalan ketat. Pasalnya hanya diikuti dua Pasangan Calon (Paslon).
Paslon Bupati Garut pertama, Helmi Budiman yang berpasangan dengan Yudi Nugraha Lasminingra (Helmi-Yudi) yang diusung PKS, PPP dan PSI (14 kursi DPRD).
Paslon Bupati kedua, Abdusy Syakur Amin yang berpasangan dengan Putri Karlina (Santri) diusung Partai Golkar, Gerindra, Demokrat, Gelora, NasDem, PKB, PDI-P, PAN, PBB, Partai Ummat dan Partai Buruh (36 kursi DPRD Garut).
BACA JUGA:
Pilkada 2024, DPC Demokrat Garut Deklarasi Paslon “Santri”
Helmi Budiman merupakan mantan Wakil Bupati Garut 2 periode. Sedangkan wakilnya (Yudi Nugraha Lasminingrat) adalah seorang pengusaha dan mantan Ketua Kadin Garut.
Sementara penantangnya, Abdusy Syakur Amin adalah Rektor Uniga sekaligus Ketua KONI Kabupaten Garut. Dan wakilnya, Putri Karlina merupakan anak Kapolda Metro Jaya, Irjen Karyoto. Dia adalah doker Gigi dan pebisnis.
Kedua Paslon Bupati Garut memiliki peluang yang sama untuk memenangkan kontestasi lima tahunan tersebut.
Kekuatan Dukungan
Partai Politik (Parpol) menjadi variabel penting. Bagaimana tidak, keberadaannya sangat menentukan. Salah satunya untuk mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Jika dilihat dari dukungan Partai Politik, jelas Paslon Santri unggul dari Helmi-Yudi. Itu pun kalau mesin politik mereka berjalan.
Untuk menggerakan mesin politik tentunya dibutuhkan logistik yang besar dan berkesinambungan hingga menjelang pemilihan.
Sejauh ini, mesin politik Partai Keadilan Sejahtera (PKS) masih dianggap efektif berjalan dengan kadernya yang militan. Meski tak ditunjang dengan logistik yang banyak, mereka bisa bekerja sistematis dan terukur.
Kondisi tersebut menjadi kelebihan Paslon Helmi-Yudi di Pemilihan Bupati (Pilbup) Garut 2024-2029.
BACA JUGA:
Pilkada 2024, Ini Target DPC PPP Garut
Selain dukungan Parpol, keberadaan jaringan relawan juga bisa jadi penentu kemenangan.
Artinya, kekuatan mesin partai politik bisa diimbangi oleh jaringan relawan. Mereka bertugas meyakinkan calon pemilih (masyarakat) memilih paslon yang didukungnya.
Dari unsur jaringan relawan, lagi-lagi paslon Helmi-Yudi lebih diuntungkan. Hal itu terlihat dari pergerakan/konsolidasi yang dilakukan hingga akar rumput.
Memang paslon Santri juga memiliki relawan. Namun sejauh ini belum terlihat pola kerja dan efektifitasnya.
Hal lain yang tak kalah pentingnya untuk memenangkan Pilkada adalah “bahan bakar” atau logistik untuk menggerakkan mesin partai dan jaringan relawan.
Ketersedian logistik dapat menggerakkan relawan untuk melakukan sosialisasi dan mengkampanyekan jagoannya.
BACA JUGA:
Diah Kurniasari Dihantam Tsunami Politik
Untuk mengimbangi kekuatan parpol pengusung paslon Santri, Helmi-Yudi harus bisa mendekati sekaligus meraih simpati dari para kandidat Bakal Calon Bupati Garut yang gagal daftar ke KPU.
Mereka tentunya sudah memiliki pendukung (tim sukses dan relawan) yang sudah bergerak ke tengah-tengah masyarakat.
(Penulis adalah anggota PWI Perwakilan Garut)