GARUT,FOKUSJabar.id: Banyak manfaat yang dirasakan dengan adanya implementasi Pendidikan Kesehatan Reproduksi dan Seksualitas (PKRS) di Kabupaten Garut Jawa Barat (Jabar).
Seperti halnya dirasakan langsung manfaatnya oleh pihak MTs An-Nashr maupun peserta didiknya.
BACA JUGA:
Implementasi PKRS Garut jadi Pembelajaran Delegasi Ethiopia
Kepala MTs An-Nashr, Dikdik Subhan Malik membenarkannya. Menurut Dia, PKRS sangat bermanfaat bagi sekolah. Bagaimana tidak, sebagai alat proteksi dini bagi para siswa.
“Pendidikan Kesehatan Reproduksi dan Seksualitas membantu siswa melindungi diri dari kekerasan, narkoba dan perilaku negatif lainnya,” katanya.
Dalam hal penerapan, pihaknya memasukkan Pendidikan Kesehatan Reproduksi dan Seksualitas ke dalam kurikulum. Khususnya di kegiatan pembiasaan dengan waktu sekitar 1 x 40 menit per minggu (hari Jumat).
“Manfaatnya adalah anak bisa melindungi, menjaga. Bahkan bisa mengatakan tidak untuk melakukan tindakan kekerasan, tidak bullying, tidak seks bebas, tidak narkoba dan lain sebagainya,” ucap Dikdik.
Dia mengaku pada awalnya sempat ragu menerapkan PKRS. Namun keraguan tersebut akhirnya sirna karena materi-materinya dinilai sejalan dengan materi-materi yang diajarkan dalam agama Islam.
BACA JUGA:
Implementasi PKRS Garut Diapresiasi Delegasi Ethiopia
“Kami kerja sama dengan Semak sampai tahun 2025. Kami akan lanjutkan di projek P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila),” ungkapnya.
Alumni MTs An-Nashr, Anisa mengungkapkan, pada awalnya dia ragu terhadap pelajaran PKRS.
“Awal pertama kali dikenalkan, hal-hal yang berkaitan dengan reproduksi dan seksualitas merupakan hal yang sangat tabu bagi dirinya,” ucap Dia.
Anisa menambahkan, program ini telah membantu memahami pentingnya menjaga diri dan mengelola emosi.
“PKRS mengajarkan kita tentang bagaimana cara untuk menjaga diri, mengelola emosi dan bagaimana cara kita berhubungan dengan orang lain,” imbuhnya.
(Bambang Fouristian)