BANDUNG,FOKUSJabar.id: Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jawa Barat menyambut baik kunjungan Nagasaki Prefectural Assembly ke kawasan REBANA sebagai langkah awal penting dalam memperkuat hubungan internasional dan mempromosikan potensi ekonomi di kawasan metropolitan Cirebon tersebut. Kunjungan tersebut diharapkan mampu meningkatkan investasi dan menjadikan REBANA sebagai salah satu pusat pertumbuhan ekonomi masa depan Indonesia.
Ketua DPP APINDO Jabar, Ning Wahyu Astutik mengatakan, kawasan REBANA memiliki berbagai keunggulan termasuk infrastruktur yang memadai seperti pelabuhan dan bandara berkualitas internasional. Tak hanya itu, Jabar memiliki angkatan kerja terbesar di Indonesia yakni 25,8 juta atau 17,3 persen dari jumlah nasional yang merupakan potensi besar.
“Dukungan pemerintah pusat melalui Perpres No. 87 Tahun 2021 tentang Percepatan Pembangunan Kawasan REBANA dan berbagai Proyek Strategis Nasional di kawasan ini pun memberikan keunggulan tambahan. Nilai UMK yang masih relatif rendah menjadikan REBANA sebagai kawasan yang kompetitif untuk investasi,” kata Ning kepada wartawan, Rabu (31/7/2024).
Dari sisi Sumber Daya Manusia (SDM), Ning mengajak kolaborasi melalui benchmarking, magang internasional, membangun pelatihan yang lebih komprehensif, dan mengembangkan social design untuk mentransformasi mindset dari agriculture ke industrial. Selain itu, penting untuk membangun masyarakat yang memiliki hospitality, mengingat besarnya potensi berkembangnya area di sekitar kawasan industri menjadi kawasan pariwisata seperti yang ada di Kabupaten Kuningan.
“Kami pun siap berkolaborasi dengan Nagasaki Prefectural Assembly dengan berbagai potensi yang ada di kawasan REBANA melalui implementasi program strategis APINDO Jabar yaitu ‘Dari Jabar untuk Jabar’, ‘Dari Jabar untuk Indonesia’, dan ‘Dari Jabar untuk Dunia’. Program ini bertujuan untuk memaksimalkan potensi yang ada di Jabar, baik potensi sumber daya alam, sumber daya manusia, hingga potensi UMKM, sehingga mampu mengambil peran penting dalam peningkatan investasi di REBANA,” Ning menjelaskan.
Ning menambahkan, ajakan kolaborasi Apindio Jabar disambut baik Nagasaki Prefectural Assembly sebagai badan legislatif daerah yang bertanggung jawab atas pemerintahan Prefektur Nagasaki di Jepang. Diantaranya dalam hal pemenuhan kebutuhan tenaga kerja di sektor kehutanan dan perikanan di Jepang, di mana saat ini mengalami kekurangan tenaga kerja.
“Kami mengajak para stakeholder untuk terus meningkatkan kolaborasi dalam menghadapi tantangan di REBANA, terutama dalam pengembangan SDM. Kolaborasi yang lebih erat diperlukan antara perguruan tinggi, pemerintah baik di pusat, provinsi, maupun tujuh kabupaten/kota di kawasan REBANA, serta lembaga vokasi, media, dan masyarakat. Kami pun akan turut mengawal kebijakan pemerintah untuk mendukung pengembangan SDM,” kata Ning.
Acara kunjungan Nagasaki Prefectural Assembly ke kawasan REBANA diselenggarakan Badan Pengelola Kawasan REBANA di Hotel Horison Ultima Kertajati, Selasa (30/7/2024). Hadir dalam acara perwakilan pemerintah daerah dari tujuh kabupaten/kota di wilayah REBANA serta pimpinan proyek strategis di Kawasan REBANA seperti Direktur PT. Pelabuhan Patimban International, Direktur PT. BIJB Aerocity Development, Ketua Harian Kuningan Tourism Development Board, hingga Direktur Politeknik Manufaktur Bandung.
(Ageng)