Selasa 7 Januari 2025

Puluhan WBP Ciamis Melakukan Perekaman Biometrik

CIAMIS,FOKUSJabar.id:  Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disduk Capil) Kabupaten Ciamis telah melakukan pelayanan jemput bola perekaman biometrik data kependudukan dan Perekaman e-KTP warga binaan pemasyarakatan (WBP) Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Kabupaten Ciamis Jawa Barat.

Menurut Kepala Dinas Disduk Capil Kabupaten Ciamis  Yayan Muhammad Supyan, warga binaan pemasyarakatan (WBP) di Lapas Ciamis tersebut menjalani pemeriksaan biometrik dan perekaman KTP Elektronik.

” Pelaksanaan kegiatan pemeriksaan biometrik dan perekaman KTP Elektronik  itu untuk memenuhi hak bagi warga negara Indonesia,”katanya. Rabu (31/7/2024).

Baca Juga: Maling Kotak Amal Terekam CCTV di Masjid Al Kautsar Cikoneng

Yayan mengatakan, kegiatan pemeriksaan biometrik dan perekaman KTP Elektronik terlaksana atas kerja sama Diadukcapil, Lapas Kelas IIB Ciamis dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Ciamis.

“Untuk mempermudah pelaksanaannya kami membawa layanan mobile ke area Lapas Ciamis. Pemeriksaan biometrik merupakan sebuah pemeriksaan yang memanfaatkan data dari KTP elektronik. Dengan memeriksa iris mata dan sidik jari seseorang yang bertujuan untuk menghindari adanya data ganda,”katanya

Yayan Muhamad Supyan menuturkan, meskipun mereka sedang menjalani pidana setiap warga binaan tetap memiliki hak untuk berpartisipasi dalam Pilkada 2024. Oleh karena itu pihaknya bersama Lapas Kelas IIB Ciamis berupaya memenuhi salah satu hak dari warga binaan itu.

“Mereka (WBP) memiliki hak untuk berpartisipasi dalam pemilu sehingga sudah merupakan kewajiban bagi kami untuk memenuhi hak tersebut,”ucapnya.

Yayan melanjutkan, kendala yang sering rerjadi dalam melakukan pendataannya WBP untuk masuk dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) adalah tidak diketahuinya Nomer Induk Kependudukan (NIK).

” Bahkan para WBP yang mengaku belum terdaftar dalam administrasi kependudukan. Sehingga kami hadir untuk menindaklanjuti hal itu,” katanya.

Yayan menambahkan, dalam pemeriksaan Biometrik dan perekaman ada 26 orang WPB yang belum mengetahui Nomer Induk Kependudukan (NIK) nya.

“Kami berhasil mengidentifikasi biometrik dari 24 orang warga binaan. Sementara dua orang lainnya masih belum teridentifikasi,”ungkapnya.

(Husen Maharaja/Irfansyahriza

Berita Terbaru

spot_img