BANJAR,FOKUSJabar.id: Petani di Kota Banjar Jawa Barat (Jabar) yang gagal panen bisa mendapatkan klaim asuransi padi dari Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP).
Klaim asuransi tersebut merupakan bagian dari upaya bersama mengatasi kegagalan panen para pelaku petanian tanaman padi di Kota Banjar.
BACA JUGA: Polisi Bekuk Dua Pelaku Curanmor di Kota Banjar
Menurut Kabid Pertanian Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kota Banjar, Yeti Sukmayati, asuransi tersebut sangat bemanfaat bagi para pelaku petanian. Dengan begitu, tidak ada lagi petani di Kota Banjar yang merugi akibat gagal panen.
“Sosialisasi ini untuk meningkatkan dan pentingnya asuransi usaha pertanian padi ke petani di Kota Banjar,” katanya, Selasa (23/7/2024).
“Karena itu dapat melindungi petani dari ancaman gagal panen akibat banjir, serangan walangsangit hingga kekeringan,” Yeti menambahkan.
BACA JUGA: Banyak Kendaraan Dinas Nunggak Pajak, Ini Tanggapan BBWS Citanduy Kota Banjar
Selain menyampaikan pentingnya asuransi, Pemerintah Kota Banjar turut serta memberikan subsidi kepada para peserta asuransi usaha pertanian padi dalam pembayaran beban asuransi.
Sehingga, selain sudah murah, pemerintah juga berikan subsidi kepada para petani agar lebih memperingan dalam memperoleh asuransi usaha pertanian padi.
“Biaya asuransi Rp180 ribu per tahun. Itu untuk satu hektar. Sedangkan subsidi yang diberikan pemerintah Kota Banjar sebesar Rp36 ribu per hektar per tahun. Semoga ini bisa dimanfaatkan dengan baik guna melindungi para petani dari ancaman gagal panen,” ujarnya.
Jumlah asuransi yang akan diterima petani ketika mengalami gagal panen lebih 60 persen bisa menerima uang asuransi maksimal Rp6 juta.
“Itupun kalau mereka sudah terdaftar di asuransi,” tuturnya.
BACA JUGA:
Ono Surono Dorong Pelestarian Budaya Sunda Jadi Sumber Daya Lokal
Sekretaris Daerah Kota Banjar, Soni Harison, mengatakan, asuransi untuk petani ini cukup penting.
Dia berharap, petani bisa memahami pentingnya asuransi lahan pertanian. Karena ini bisa memberikan jaminan para petani ketika gagal panen.
“Mudah-mudahan ini bisa memberikan jaminan kepada petani bahwa lahan pertanian akan memiliki kepastian. Ketika gagal panen bisa diganti dan diklaim sebagai pengganti modal yang dikeluarkan petani. Semoga semua lahan pertanian di Kota Banjar bisa dijadikan asuransinya,” pungkas Dia.
(Budiana Martin/Anthika Asmara)