Senin 13 Januari 2025

MUJ Perkuat Sektor Migas dan Non-Migas, Dorong Pengembangan EBT

BANDUNG,FOKUSJabar.id: MUJ, atau PT Migas Utama Jabar (Perseroda), sedang mengimplementasikan serangkaian strategi prioritas untuk menggerakkan bisnis minyak dan gas bumi (Migas) mereka.

Fokus utama mereka saat ini adalah menghadapi penurunan produksi alamiah di Wilayah Kerja (WK) Offshore North West Java (ONWJ) dengan mengembangkan lapangan dan melakukan eksplorasi yang intensif.

Upaya ini bertujuan untuk memperbaiki fasilitas distribusi pipa minyak dan gas bumi sebagai langkah krusial dalam menjaga kesinambungan produksi migas di WK ONWJ.

Sebagai pengelola Participating Interest (PI) sebesar 10% di WK ONWJ melalui anak usaha mereka, PT Migas Hulu Jabar (MUJ) ONWJ, MUJ menghadapi tantangan signifikan dalam bentuk penurunan produksi alamiah. Untuk mengatasi hal ini, perusahaan telah merencanakan perbaikan fasilitas produksi dan distribusi sejak tujuh tahun lalu, dengan implementasi yang dipercepat pada periode 2023 hingga 2026.

Direktur Utama PT MUJ, Punjul Prabowo, menjelaskan bahwa lapangan ONWJ telah berusia lebih dari 30 tahun dan membutuhkan manajemen pemeliharaan yang intensif. Menurutnya, penurunan produksi migas adalah hal yang wajar dalam industri ini, sering kali terjadi akibat perbaikan dan perawatan rutin serta tidak terencana terhadap sumur dan fasilitas produksi. Investasi yang tinggi dalam perbaikan ini diharapkan akan membawa manfaat jangka panjang dengan meningkatkan produksi.

“Lapangan ONWJ ini sudah berumur 30 tahun lebih atau mengalami aging facility. Sehingga perlu dilakukan manajemen pemeliharaan,” kata Punjul Prabowo, Jumat (19/7/2024).

Natural Decline

Panjul menerangkan, natural decline merupakan hal wajar dalam dunia migas. Penurunan produksi migas bisa terjadi karena adanya perbaikan dan perawatan sumur dan fasilitas produksi. Baik yang berkala maupun yang tidak direncanakan. Sehingga pengeluaran yang dilakukan merupakan bagian dari upaya untuk menjaga keberlangsungan produksi dan menjaga keamanan operasi.

“Perbaikan ini bagian dari pembaruan alat-alat yang sudah tua. PHE ONWJ selaku operator meningkatkan belanja modalnya. Ini bagian dari peningkatan aset atau bisa kita katakan sebagai peningkatan capital expenditure dan operational expenditure. Sebagai konsekuensi memerlukan dana untuk melakukan well development dan perbaikan pipa. Ham itu akan mengurangi pendapatan sampai dengan beberapa tahun ke depan,” kata Punjul.

Di samping expenditure yang tinggi ini Punjul menyakini dapat memiliki manfaat panjang nantinya dan akan meningkatkan lifting. Dalam catatan sepanjang 2023 data lifting MUJ ONWJ yakni 1.903 BOD, Adapun gas yakni 4,3 MMSCFD.

“Penurunan bisa saja terjadi di tahun 2024 dan 2025 ini karena ada perbaikan, pembaruan dan perawatan alat-alat. Kami tetap optimis setelah 2026 akan kembali normal bahkan lebih tinggi karena pembaruan alat dan teknologi tersebut,” ujarnya.

PT Migas Utama Jabar (MUJ) Dorong Pengembangan EBT

Selain itu, Direktur Teknik dan Operasi Muhamad Sani menekankan bahwa perbaikan infrastruktur dengan meningkatkan belanja modal di WK ONWJ merupakan bagian dari strategi jangka menengah dan jangka panjang MUJ. Perusahaan juga terus berinovasi dengan memperkuat sektor migas dan non-migas serta mengembangkan usaha dalam energi baru terbarukan (EBT).

Salah satu langkah terbaru adalah penandatanganan Kerja Sama Operasi (KSO) antara MUJ Energi Indonesia (MUJI) dan Pertamina EP. Untuk lapangan migas Pabuaran di Kabupaten Subang, yang berlangsung selama 10 tahun ke depan. Hal ini mencerminkan komitmen MUJ untuk meningkatkan kontribusi dan pendapatannya. Kemudian memperluas pengelolaan lapangan migas untuk memenuhi kebutuhan energi di Jawa Barat.

Dengan strategi korporasi yang sudah tepat dan tetap dalam rencana kerja dan bisnisnya. MUJ optimis dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi positif tidak hanya dalam peningkatan produksi energi. Tetapi juga dalam akses energi serta program tanggung jawab sosial dan lingkungan.

“Selain bisnis yang bermuara untuk PAD kontribusi kita juga hadir melalui
peningkatan produksi energi, akses energi maupun program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL),” jelas Sani.

(Rilis PT MUJ/Irfansyahriza)

Berita Terbaru

spot_img