Senin 9 Desember 2024

Dampingi Petani Kopi di Lereng Malabar, Pupuk Kujang Sabet Penghargaan Asia

BANDUNG,FOKUSJabar.id: PT Pupuk Kujang Cikampek diganjar penghargaan tingkat Asia di Asia Responsible Enterprise Award (AREA) 2024 untuk kategori community development.

Richard Tsang, President Enterprise Asia Ricard Tsang menilai Pupuk Kujang berhasil mendampingi masyarakat petani kopi di lereng Gunung Malabar, Desa Banjaran Wetan, Kabupaten Bandung.

Di sana dijalankan program Kujang Merawat Hutan Sejahterakan Desa (Kuwatan Sadesa), dan sukses membantu mengembangkan pertanian kopi, madu hutan hingga memulihkan kawasan hutan.

BACA JUGA: Petani di Pangandaran Mengeluh Harga Cengkih Anjlok

Pupuk Kujang
Tim dari Pupuk Kujang Menggunakan alat mumpuni saat Mendampingi Petani Kopi di Lereng Malabar (dok P Kujang)

“Kami mengapresiasi dan mengakui kinerja perusahaan yang terus menjalankan bisnis dan menjalankan aspek tanggung jawab sosial dengan baik,” kata Richard melalui rilis resminya.

Kinerja dan dampak positif program yang juga didampingi Unpad itu telah diukur melalui SRol. Setelah 2 tahun berjalan, penerima manfaat dari program tersebut mencapai 50 orang petani kopi.

“Program ini manfaatnya dirasakan masyarakat luas, termasuk pengusaha kafe dan yang berkaitan dengan skema bisnis kopi dna madu,” kata Sekretaris Perusahaan Pupuk Kujang Ade Cahya Kurniawan, Rabu (17/7/2024).

Jumlah anggota terus meningkat setelah dibina Pupuk Kujang. Selain mendapat pendampingan budidaya, mereka juga mendapat rekomendasi nutrisi tanaman, hingga sistem budidaya dan pemupukan berimbang.

pupuk Kujang
Tim  Tampak memeriksa pohon kopi  Petani di Lereng Malabar (dok P Kujang)

Seiring berjalannya program, area kritis pun kembali lebat. Di antara deretan pohon-pohon besar, di puncak bukit, lereng dan lembah pegunungan kaki Malabar wilayah Kiarapayung, terhampar ribuan pohon kopi setinggi 2 meter. Pohon-pohon itu berderet rapi mengisi ruang di sela pohon pinus, suren, dan eukaliptus.

“Dampaknya kepada masyarakat juga pemulihan hutan terdampak pembalakan. Budidaya kopi pun turut memperbaiki lahan kritis dan menguatkan ekosistem,” kata dia.

Secara umum, petani binaan bisa menghasilkan kopi yang lebih berkualitas. Jika sebelumnya hanya menjual ke pengepul, kini kopi dan madu produksi petani Banjaran bisa masuk standar kafe.

Program pemberdayaan masyarakat ini berdampak besar bagi kelompok penerima manfaat lainnya, seperti pendapatan petani mencapai Rp20 juta setiap panen.

Petani dapat memperluas akses pasar baru. Produk kopi dan madu mereka bisa menembus kafe, dan pasar online.  Bahkan ikut berbagai pameran dengan pemerintah.

Penghargaan Pupuk Kujang menjadi penyemangat menjalankan berbagai program tanggung jawab sosial dan lingkungan kepada masyarakat.

“Pupuk Kujang akan hadir makin dekat kepada masyarakat khususnya petani Indonesia,” kata Ade.

(LIN)

Berita Terbaru

spot_img