Sabtu 11 Januari 2025

Sambangi Pasar Kosambi, Arfi Rafnialdi Terima Keluhan Pedagang Soal Pengelolaan Sampah Yang Buruk

BANDUNG,FOKUSJabar.id: Bakal Calon Wali Kota (Bacawalkot) Bandung, Arfi Rafnialdi mengunjungi pasar tradisional Kosambi, Minggu (14/7/2024) kemarin. Dalam kunjungannya, Arfi mendapati kondisi Pasar Kosambi yang terkesan tidak terawat dengan banyaknya sampah-sampah berserakan hingga ke lokasi jualan.

“Tadi berkesempatan ke Pasar Kosambi untuk belanja dan makan bubur. Tapi yang saya lihat tadi adalah urusan sampah. Bagi pedagang ini masalah relevan yang harus diperbaiki karena kalau sampah tidak dikelola dengan baik dan sampai masuk ke area berjualan, ini akan membuat pengunjung enggan hadir sehingga omzet pedagang pasti turun, “kata Arfi dalam keterangan tertulis Senin (15/7/2024).

BACA JUGA:

Sinyal PDIP dan PKS Berkoalisi di Pilkada Kota Banjar Terbuka

Setelah berbincang dan menyerap aspirasi dari pedagang Pasar Kosambi, Arfi mengatakan para pedagang sangat berharap ada perubahan yang signifikan di Pasar Kosambi, utamanya dalam urusan kebersihan.

“Ekspetasinya bisa dibuat lebih bersih, kuncinya di sana. Sederhananya tidak ada sampah ke dalam pasar,” katanya.

Arfi menilai, urusan sampah di pasar sangat berhubungan dengan pengelolaan pasar oleh Perumda Pasar Juara milik Pemkot Bandung. Dia pun menyoroti bagaimana selama ini Badan Usaha Milik Daerah tersebut sulit melakukan perbaikan perbaikan fasilitas pasar tradisional hingga menjaga kebersihan pasar karena selalu merugi.

BACA JUGA:

Sekda Jabar Luruskan Informasi Terkait Kontaminasi Sungai Citarum

“Pasar adalah tempat perputaran uang, tapi kalau dikelola ini kok enggak untung malah rugi ini bagaiamana? Makanya pengelolaan harus diperbaiki. Tidak harus pemerintah menuntut Perumda Pasar untuk untung, minimal tidak rugi seingga bisa membiayai operasionalnya sendiri,”ucapnya.

Dia menyontohkan bagaimana pasar tradisional yang dikelola swasta bisa untung seperti Pasar Caringin. Menurut dia, Pasar Caringin bisa bertahan lama karena pengelolaannya bisa untung.

“Artinya, pasar kalau dikelola dengan baik bisa untung,” ujarnya.

Tidak hanya urusan sampah, jika Perumda Pasar minimal tidak rugi, perbaikan dan revitalisasi pasar tradisional pun akan bisa dilakukan lebih massif.

“Fasilitas bangunan juga bisa diperbaiki,” katanya.

Sementara itu, salah satu pedagang daging ayam potong Amin menyampaikan, pengelolaan sampah di pasar tradisional tahun ini lebih parah di banding tahun sebelumnya.

“Sudah setahun ini sampah malah jadi di dalam (pasar). Katanya ga boleh buang sampah keluar, sementara sampah harus dibuang keluar tapi ga tau pengelolanya bukan dari pasar,” kata Amin.

Amin berharap, pengelolaan sampah lebih diperhatikan lagi, agar pengunjung bisa lebih nyaman saat berbelanja ke pasar Tradisional.

“Terutama kebersihan harus lebih diperhatikan. Kalau pasarnya kotor, otomatis pengunjung larinya ke pasar modern,” ungkapnya.

(Yusuf Mugni/Anthika Asmara)

Berita Terbaru

spot_img