Minggu 12 Januari 2025

Pemkab Ciamis Akan Kaji Kebijakan Imbauan Menanam Kitri Bagi Catin

CIAMIS,FOKUSJabar.id: Dalam upaya kembali menggelorakan penanaman bibit pohon kelapa (Kitri) Pemerintah Kabupaten Ciamis akan mengkaji kebijakan imbauan kepada Calon pasangan yang akan menikah untuk menanam bibit Kitri.

Hal tersebut menyusul surat edaran Pj. Gubernur Jawa Barat mengenai imbauan sedekah pohon keras. Sekretaris Daerah Kabupaten Ciamis Andang Firman menjelaskan, untuk Ciamis akan ditindak lanjuti dengan kajian terhadap imbauan sedekah mininal 2 kitri kepada calon pengantin.

Baca Juga: Sekda Ciamis Imbau ASN Jadi Garda Terdepan Penguat Mental, Hindari Judol

“Kitri tersebut tidak harus diberikan ke KUA atau Pemerintah. Namun bisa untuk di tanam sendiri di halaman rumah atau di tempat seharusnya,” kata Andang, Senin (15/7/2024).

Andang menjelaskan, rencana imbauan tersebut seiring dengan kembalinya semangat serentak menanam pohon kitri di Ciamis. Yang mana dalam logo Kabupaten Ciamis juga ada pohon kelapa, mengisyaratkan di Ciamis tentu harus berlimpah dengan keberadaan pohon kelapa.

” Gerakan penanaman pohon juga seiring dengan langkah penanganan Inflasi. Salah satu pohon yang memberi banyak manfaat juga memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Bahkan seluruh bagian dari pohon kelapa ini dapat diolah menjadi bermanfaat, maka harus ada peremajaan,” ungkapnya.

Andang menuturkan, imbauan tersebut masih dalam wacana dan akan dikaji lebih dalam. Mengingat, banyak yang harus dipersiapkan mulai dari ketersediaan kitri agar bisa terlaksana dengan baik.

“Kita belum bersurat untuk kebijakan imbauan tersebut. Harus disiapkan dulu benihnya dan masih banyak yang harus dikaji, namun imbauan ini baik untuk segera dilaksanakan, intinya harus gayung bersambut,” kata Andang.

Andang menyampaikan, gerakan penanaman ini juga harus beriringan dengan pemahaman kualitas benih dan pola perawatannya. Saat ini sudah banyak tekhnik penanaman yang dapat mempercepat pembuahan dengan kualitas yang tak kalah baik dengan pola penanaman biasa yang memerlukan waktu yang lama. Termasuk untuk tanaman selain kitri, hal itu perlu menjadi perhatian dan pemahaman masyarakat ke depan.

(Irfansyahriza)

Berita Terbaru

spot_img