BANDUNG,FOKUSJabar.id: Direktur Perumda Tirtawening Sonny Salimi mengingatkan agar para alumni Poltekes Bandung tak alergi terhadap berbagai jenis pekerjaan. Meski berstatus lulusan kampus kesehatan, banyak alumni Poltekes Bandung yang telah sukses di berbagai lini pekerjaan yang tersebar di seluruh Indonesia.
“Kalau dihitung lulusan kita ini sudah puluhan ribu dan tersebar di seluruh Indonesia dengan berbagai profesi, tidak melulu di kesehatan lingkungan,” kata Sonny yang juga sebagai ketua Ikatan Alumni (IKA) Kesehatan Lingkungan Poltekes Bandung usai menjadi salah satu pembicara dalam Reuni Akbar Poltekes Bandung di Hotel Holiday Inn Kota Bandung, Minggu (14/7/2024).
Sonny menyebut, bahwa dengan kegigihan dan kerja keras menjadi salah satu kunci untuk mendapatkan kerja yang layak. Hal itu yang dia terapkan hingga menduduki jabatan Dirut Tirtawening Bandung.
Baca Juga: Sonny Salimi Serap Aspirasi Warga dengan Ngabakso
“Ditanya bagaimana kiat-kiat saya menjadi lazimnya lulusan akademi kesehatan lingkungan (Kesling), karena lazimnya Kesling itu bekerja di instansi kesehatan sebagai tenaga sanitarian sebagai tenaga kesehatan masyarakat, tapi saya sejak dulu berpindah profesi sebagai tukang ledeng,” ungkap Sonny yang merupakan Bakal Calon Wali Kota Bandung dari Partai Gerindra.
“Menurut saya background sekolah itu tidak selalu berbanding lurus dengan jenis pekerjaan. Selama kita punya niat, kemauan, ikhtiar yang ikhlas, kita akan mendapatkan pekerjaan yang layak,”katanya.
Oleh karna itu, pihaknya mengajak alumni Poltekes Bandung khusus kesehatan lingkungan untuk menjadikan momentum Reuni Akbar kali ini untuk memperkuat silaturahmi dan visi untuk membangun Indonesia khususnya dalam hal kesehatan lingkungan.
“Tentunya hari ini momentum untuk menyatukan visi bagaimana alumni yang sudah pensiun, aktif, dan masih sekolah bisa bersama-sama untuk mewujudkan Indonesia yang lebih baik lagi,”ucapnya.
Sonny menambahkan bahwa, organisasi alumni kampus kesehatan harus mampu berkontribusi nyata khususnya di Kota Bandung. Menurutnya, ada sejumlah isu krusial kesehatan seperti stunting hingga demam berdarah yang membutuhkan ide-ide penyelesaian dari insan-insan alumni kesehatan.
“Di dunia kesehatan itu ada ikatan dokter, bidan, gizi, kita juga sebenernya dari keluarga kesehatan akademi kesehatan lingkungan itu ada himpunan ahli kesehatan lingkungan. Nah, bagaimana himpunan ahli kesehatan itu tak hanya seremonial sebagai organisasi tetapi berkontribusi langsung, misalnya di Kota Bandung penanganan stunting, kekurangan gizi, demam berdarah, itu tugas kita bagaimana lingkungan yang baik ini harus diciptakan dibantu orang-orang kesehatan lingkungan,” pungkasnya.
(Yusuf Mugni)