BANDUNG,FOKUSJabar.id: Penjabat (Pj.) Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin melepas secara resmi 145 orang atlet dari tujuh cabang olahraga yang akan menjalani pemusatan latihan (training center) di Gyeongsangbuk-Do, Korea Selatan. Pelepasan bertajuk ‘Pelepasan Pemusatan Latihan di Korea Selatan untuk Jabar Hattrick di PON XXI Sumatera Utara-Aceh 2024’ digelar di Aula Barat, Gedung Sate, Jalan Diponegoro Kota Bandung, Jumat (5/7/2024).
Pada kesempatan itu, Bey melepas secara resmi lima cabang olahraga yang akan menjalani pemusatan latihan di negeri ginseng, Korea Selatan. Yakni cabang olahraga taekwondo, gulat, tinju, judo, dan anggar.
“Atlet panahan dan panjat tebing, sudah berangkat terlebih dahulu melakukan pemusatan latihan di Korea Selatan. Ini ikhtiar kita untuk mengejar target Jabar Hattrick menjadi juara PON XXI dan kami berharap atlet yang berlatih di Korea Selatan dapat mengasah kapasitas dan kapabilitas,” kata Bey usai acara, Jumat (5/7/2024).
Mencapai target Jabar Hattrick pada PON XXI, kata Bey, bukan menjadi sasaran utama dari pengiriman cabang olahraga untuk berlatih di Korea Selatan. Namun pelaksanaan pemusatan latihan di Korea Selatan bisa dijadikan momentum untuk meraih prestasi yang lebih tinggi di tingkat Asia Tenggara, Asia, hingga level dunia.
“Kami ingin kembali juara di PON XXI, tapi itu menjadi sasaran antara untuk untuk mencapai target yang lebih tinggi seperti di level Asean, Asia, hingga dunia. Jadi kita jangan hanya mengejar target nasional, tapi lebih ke atas lagi,” Bey menuturkan.
Untuk itu, dirinya berharap para atlet yang melakukan pemusatan latihan di Korea Selatan dapat bersungguh-sungguh saat berlatih sehingga meraih hasil yang maksimal. Selain itu, para atlet dan pelatih bisa mengambil pelajaran dan berguru kepada para atlet dan pelatih di Korea Selatan.
“Di Korea Selatan itu kan berlatihnya keras karena mereka disiplin keras. Disiplin itu tidak hanya dari sisi latihan maupun waktu tapi juga mulai dari makanan diperhatikan betul kualitas makanan. Jadi kita harus bisa meniru. Saya harap para pelatih pun bisa membuat program yang sama walau saya yakin dari segi anggaran akan meningkat. Tapi kan masa depan atlet-atlet kita ini agar bisa berbicara di level lebih tinggi,” Bey menegaskan.
Ketua Umum KONI Jabar M. Budiana mengatakan, sebanyak 145 atlet yang mengikuti pemusatan latihan di Korea Selatan berasal dari tujuh cabang olahraga. Yakni cabang olahraga panahan sebanyak 11 atlet, panjat tebing sebanyak 22 atlet, judo sebanyak 18 atlet, gulat sebanyak 20 atlet, tinju sebanyak 18 atlet, anggar sebanyak 26 atlet, dan taekwondo sebanyak 30 atlet.
“Alhamdulillah, semua berjalan on schedulle karena mendapat dukugan positif dari Pak Pj. Gubernur. Untuk panahan dan panjat tebing sudah berangkat terlebih dahulu untuk melakukan pemusatan latihan selama 35 hari di Korea Selatan,” kata Budiana.
Sementara untuk cabang olahraga judo, gulat, dan taekwondo direncanakan akan menjalani pemusatan latihan selama 46 haru di Korea Selatan. Lalu cabang olahraga tinju selama 45 haru dan anggar selama 30 hari.
“Dari tujuh cabang olahraga yang melakukan pemusatan latihan di Korea Selatan ini, kita setidaknya menargetkan untuk bisa meraih 24 medali emas pada PON XXI mendatang. Semoga target itu bisa tercapai dan meleset ke atas sehingga bisa mendukung pencapaian target Jabar Hattrick,” Budiana menjelaskan.
Selain untuk mendukung pencapaian target Jabar Hattrick di PON XXI, Budiana berharap setiap cabang olahraga bisa menimba ilmu serta menyerap kemampuan atlet-atlet Korea Selatan yang secara sport science berada diatas rata-rata atlet Indonesia.
“Kami garis bawahi betul hal itu, karena para atlet kita ini didampingi para pelatih lokal juga. Jadi berangkat ke Korea Selatan itu tidak hanya gugur kewajiban, berangkat tanpa ada hasil apa-apa. Hasil dari pemusatan latihan ini tidak hanya untuk kepentingan PON semata tapi bisa diterapkan dalam proses pembinaan kedepan. Harapan Pak Pj Gubernur agar bisa transfer knowledge sebagai harapan orang tua kepada anaknya bisa direspon positif oleh atlet maupun pelatih,” Budiana menjelaskan.
Program pemusatan latihan yang dilaksanakan di Korea Selatan, lanjut Budiana, merupakan implementasi dari kerja sama Government to Government (G to G) yang sudah berjalan. Dengan demikian, pelaksanaan pemusatan latihan di Korea Selatan mendapat atensi lebih dari Pj. Gubernur Jawa Barat maupun Gubernur Gyeongsangbuk-Do.
“Selain cabang olahraga yang berangkat ke Korea Selatan melalui skema G to G, beberapa cabang olahraga lain pun berangkat ke luiar negeri untuk menjalani training camp atau try out ke luar negeri seperti Thailand, Vietnam, China, hingga Rusia. Jadi lebih dari 50 persen cabang olahraga yang dipersiapkan ke PON XXI program try out atau training camp di luar negeri,” kata Budiana.
(Ageng)