spot_img
Jumat 5 Juli 2024
spot_img
More

    Siska Nur Azizah, Eks Napiter Mako Brimob 2018 Nyatakan Kesetiaan pada NKRI di Ciamis

    CIAMIS,FOKUSJabar.id: Sebuah peristiwa penting terjadi di Polres Ciamis, Jawa Barat. Mantan Narapidana Teroris (Napiter) penyerangan mako Brimob pada tahun 2018 Siska Nur Azizah, melaksanakan ikrar kesetiaan kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). 

    Acara ini berlangsung pada, Rabu (3/7/2024). pukul 09.00 WIB dan dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk Kapolres Ciamis, AKBP Akmal. 

    Dalam sambutannya, Kapolres Ciamis AKBP Akmal menyampaikan rasa syukurnya atas terlaksananya acara ini serta memberikan apresiasi tinggi kepada Siska Nur Azizah atas komitmennya untuk setia kepada NKRI.

    “Terima kasih juga saya sampaikan kepada semua pihak yang telah bekerja sama sehingga kegiatan pembacaan dan penandatanganan pernyataan ikrar ini dapat terlaksana dengan baik,” kata dia. 

    Akmal juga menekankan pentingnya menghormati keberagaman dan menjalankan ajaran agama dengan benar untuk mencegah radikalisme. 

    “Saya berharap kegiatan ini dapat menjadi bekal bagi kita semua untuk diterima kembali oleh masyarakat dan menjadi warga negara yang baik. Semoga Allah Subhanahu Wa Ta’ala selalu melindungi kita semua,” tutupnya.

    Transformasi Siska Nur Azizah

    Sementara itu, Siska Nur Azizah, mantan narapidana teroris yang terlibat dalam penyerangan Mako Brimob pada tahun 2018, juga menyampaikan kesan dan pesannya dalam acara tersebut. 

    “Saya ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada semua orang yang telah membantu saya selama ini, yang sabar dalam menghadapi setiap cobaan, baik dari masyarakat maupun orang sekitar,” ungkap Siska.

    Ia juga berterima kasih kepada suaminya yang banyak membantu dalam proses pemulihan pikiran dan transformasi dirinya. 

    “Dukungan dan bimbingannya telah membantu saya melihat segala sesuatunya dengan lebih fleksibel dan jauh dari pandangan yang sempit,” tambahnya.

    Siska mengakui bahwa dahulu ia berpikir bahwa semua tindakan didasarkan pada semangat patriotisme terhadap Islam.

    Namun, pemikiran tersebut tidak mempertimbangkan dampaknya terhadap orang lain, terutama masyarakat sipil. 

    “Saya berharap teman-teman bisa lebih rasional agar tidak mencemarkan nama baik Islam dan menghindari tindakan yang mencelakakan masyarakat,” ujarnya.

    Masyarakat Harus Lebih Rasional

    Siska juga menekankan pentingnya menjalankan syariat Islam di Indonesia dengan damai dan tidak fanatik terhadap golongan tertentu. 

    “Buya Hamka pernah mengatakan bahwa ketuhanan YME tidak berdasarkan pada syariat Islam saja. Tetapi orang Islam bisa menjalankan syariatnya dengan cara yang tidak menimbulkan perpecahan,” jelasnya.

    Ia berharap ada lebih banyak fasilitator yang memahami perspektif NKRI. Kemudian dapat memberikan penjelasan yang lebih mendetail berdasarkan sirah nabawiah dan ayat-ayat Al-Qur’an. 

    “InsyaAllah, harapan saya ke depan kita bisa berkolaborasi untuk mengedukasi masyarakat. Terutama melalui program pendidikan, agar tidak lengah dengan ancaman-ancaman seperti Taliban,” tambahnya.

    Siska juga menyatakan kesiapannya untuk membantu pemerintah dan daerah dalam mengedukasi masyarakat agar terhindar dari paham radikalisme. 

    “Mohon maaf atas kesalahan saya di masa lalu. Semoga langkah ini menjadi awal yang baik bagi kehidupan saya dan keluarga. Kemudian semoga Kabupaten Ciamis terhindar dari paham-paham tersebut,” tutupnya.

    Acara ikrar kesetiaan ini menjadi simbol penting dalam upaya pencegahan radikalisme dan reintegrasi mantan napiter ke dalam masyarakat. 

    Dengan dukungan dari berbagai pihak, harapannya upaya ini dapat memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa. Serta menciptakan Indonesia yang lebih damai dan sejahtera.

    (Fauza/Irfansyahriza)

    Berita Terbaru

    spot_img