Kamis 12 Desember 2024

Perpusnas Siapkan Tantangan Sepekan 1 Buku

BANDUNG,FOKUSJabar.id: Siswa dan siswi kelas menengah (SMP/SMA) dan sederajat merupakan salah satu target yang disasar dalam program Gerakan Indonesia Membaca milik Perpustakaan Nasional (Perpusnas).

Tantangan Sepekan 1 Buku adalah kampanye untuk mengajak pelajar kelas menengah membiasakan membaca satu buku.

BACA JUGA:

Jabar Motekar untuk Indonesia: Jawa Barat Luncurkan Gernas BBI dan BBWI untuk Bangkitkan Ekonomi

Kepala Pusat Analisis Perpustakaan dan Pengembangan Budaya Baca Perpusnas Nurhadisaputra mengatakan, program Sepekan 1 Buku merupakan inisiatif Perpusnas yang bersinergi dengan Program Gerakan Literasi Sekolah. Melalui program tersebut, Perpusnas ingin melihat kemampuan siswa dalam memahami, menggunakan, dan mengevaluasi isi bacaan serta mendorong kreativitas mereka dalam mengemas ulang informasi dari bahan bacaan yang telah dibaca.

“Selain Tantangan Sepekan 1 Buku, kami pun mengajak para pelajar kelas menengah ini untuk meramaikan lomba resensi melalui kanal resmi yang disediakan Perpusnas,” kata Nurhadi saat sosialisasi program di Bandung, Selasa (25/6/2024).

Dalam tahap pembiasaan ini, lanjut dia, para siswa diminta melakukan aktivitas membaca secara rutin dan menyenangkan selama 15 menit. Setiap siswa diperkenankan memilih genre buku yang disenanginya.

BACA JUGA:

Jumlah Desa Mandiri di Ciamis Meningkat

“Setelah buku selesai dibaca, mereka mengirimkan resensinya dalam bentul tulisan atau video untuk kemudian diunggahnya melalui media sosial dan website resmi Gerakan Indonesia Membaca,” Nurhadi menegaskan.

fokusjabar.id Perpusnas
(FOTO: Istimewa)

Pustakawan Ilsa Nurul Oktaviani menambahkan, setidaknya ada empat tahapan dalam tantangan Sepekan 1 Buku. Pertama, siswa diminta membuat akun resmi pada website resmi Gerakan Indonesia Membaca Perpusnas dan kemudian memilih buku untuk dibacanya.

Untuk buku yang dipilih, baik cetak maupun digital, berasal dari perpustakaan sekolah, perpustakaan umum, iPusnas, ataupun buku bermutu keluaran Kemendikbudristek. Setelah buku diperoleh, siswa boleh membacanya di sekolah maupun di rumah selama 15 menit dan pada tahap ini siswa diminta membuat jurnal harian membaca sebagai dasar pembuatan karya resensi.

“Di akhir tahapan, siswa membuat karya resensi dalam bentuk tulisan atau video dan mengunggahnya pada website Gerakan Indonesia Membaca dengan mencantumkan lampiran jurnal membaca,” Ilsa menerangkan.

BACA JUGA:

Ini Fakta Warga Kota Banjar yang Hidup Tanpa Listrik di Hutan

Keterlibatan guru dan pustakawan sekolah sebagai Tim Fasilitator Sekolah pun dinilai sangat penting. Mereka dapat membantu memotivasi dan memonitoring keterlibatan siswa dalam tantangan Sepekan 1 Buku.

“Kami berharap tantangan Sepekan 1 Buku mampu menciptakan tren, pengalaman membaca, dan komunitas baru sehingga bisa saling berbagi bahan bacaan yang lebih seru dan menyenangkan,” tegas dia.

(Ageng)

Berita Terbaru

spot_img