CIAMIS,FOKUSJabar.id: Pihak SPPBE Warung Jeruk membantah perusahaan telah membuang vapor sembarangan dan menegaskan bahwa mereka melakukan kinerja sesuai dengan prosedur.
Keterangan itu disampaikan oleh Manajer SPBE Warung Jeruk Andri Somantri saat diwawancara oleh awak media selepas melakukan musyawarah di Aula Desa Ciharalang, Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis, Minggu (16/6/2024).
“Keterangan yang disampaikan oleh Pak Jajat mengenai buang vapor sembarangan itu tidak benar, kami menyediakan 3 bak celup yang satu tidak dipakai yang dua dipake,” kata dia.
BACA JUGA: Mantan Pegawai SPBE dan Warga Minta Kaji Ulang Perizinan SPBE Warung Jeruk Ciamis
Andri mengatakan, pihak perusahaan belum bisa menyimpulkan mengenai penyebab terjadinya ledakan tersebut meskipun ramai yang menyebut bahwa penyebabnya karena adanya kebocoran.
“Penyebab masih dalam investigasi pihak kepolisian, belum bisa menyebut bahwa ini dari gas, kalau penyebabnya dari kebocoran harus ada pemantiknya dari api. Gas di ruangan terbuka tidak akan menjadi api, itu masih diselidiki oleh kepolisian,” ucapnya.
Kemudian, dia menyebut bahwa pihak perusahaan akan melakukan evaluasi karena dikhawatirkan terjadi rembesan pada bak celup yang menyebabkan vapor terbuang secara sembarangan.
“Secara keseluruhan kami belum bisa menyimpulkan, masih menunggu investigasi dan keterangan dari pihak tekhnis, supaya lebih afdol informasi nya tidak simpang siur,” jelasnya.
Akan tetapi, pihak perusahaan menegaskan bahwa mereka akan tetap bertanggung jawab terhadap para korban dan masyarakat yang terdampak tanpa melihat penyebab terjadinya ledakan baik dari gas ataupun tidak.
“Secara perusahaan akan tanggungjawab full mau dari gas atau tidak kepada korban ataupun masyarakat yang terdampak,” tegasnya.
Selain penyebab ledakan yang menjadi pertanyaan, dalam musyawarah tersebut juga ditanyakan soal humas perusahaan yang kurang terlihat peranannya terhadap masyarakat sekitar.
Menanggapi hal itu, Andri menjelaskan, hal tersebut akan menjadi pekerjaan rumah bagi perusahaan. Setelah kejadian itu kinerja humas akan dilakukan lebih intens kepada masyarakat.
“Masalah humas akan menjadi PR bagi kami, kedepan kami akan lebih intens dengan masyarakat agar mampu menyerap aspirasi mereka tentang perusahaan,” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, dalam musyawarah itu salah satu masyarakat yakni Pak Jajat yang juga mantan pegawai SPBE menegaskan bahwa dirinya menduga penyebab ledakan berasal dari pembuangan vapor yang dilakukan secara sembarangan.
Selain itu dia juga berani beradu argumentasi dengan pihak pertamina manapun bahwa penyebab ledakan tersebut yakni karena adanya pembuangan vapor sembarangan.
“Jangan mentang-mentang udah nyaman safety nya diabaikan seandainya safety gabakal terjadi, dilarikan ke takdir takdir ada dua macam. Itu kelalaian, setelah lalai seolah-olah menyalahkan masyarakat yang salah,” tegasnya.
“Kami berkomitmen tidak akan melakukan perbaikan di atas lagi, apalagi membuang vapor sembarangan,” kata perwakilan perusahaan.
BACA JUGA: Dua Warga Terluka Akibat Kebakaran Dekat Gudang SPBE Warung Jeruk Cijeungjing
Dede Yanah mewakili owner SPPBE Warung Jeruk juga meminta maaf kepada masyarakat yang terdampak. Ia menegaskan bahwa kejadian ini memberikan hikmah untuk memperbaiki kinerja dan prosedur perusahaan.
“Kami berterima kasih atas kejadian ini, ada hikmahnya. Saya bisa bertemu dan bersilaturahmi dengan masyarakat. Saya akan bertanggung jawab sesuai dengan kerusakan dan kemampuan perusahaan,” ujarnya.
Sementara itu, masyarakat yang hadir dalam pertemuan tersebut, terutama para pemuda, menyampaikan rasa takut dan trauma akibat kejadian ini.
Mereka meminta kaji ulang perizinan SPPBE dan memperbaiki penanganan limbah yang telah menyebabkan banyak warga sakit.
“Saya baru ketemu Bapak sekarang, susah ingin menyampaikan unek-unek masyarakat. Saya terima maaf, tapi penanganan ke depannya bagaimana?,” ujar Ketua RT.
Mewakili Warga dia berharap pihak perusahaan dan pemerintah segera mengambil langkah konkret untuk memastikan kejadian serupa tidak terulang, dan memastikan keselamatan serta kesehatan masyarakat di sekitar SPPBE Warung Jeruk.
(Fauza/Anthika Asmara)