Jumat 13 Desember 2024

BI Tasikmalaya Minta Kepala Daerah se-Priangan Timur Fokus Tangani Inflasi

TASIKMALAYA,FOKUSJabar.id: Kantor BI Tasikmalaya bersama sejumlah Kepala Daerah se-Priangan Timur mengikuti Rakornas Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) 2024.

Acara tersebut dipimpin langsung Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara, Jumat (14/6/2024).

Rakosnas TPID secara daring tersebut digelar di Aula Bale Priangan Kantor BI Tasikmalaya, Jalan Sutisna Senjaya Tawang, Kota Tasikmalaya,.

Selain sejumlah Kepala Daerah, para pimpinan perbankan, pengusaha serta lembaga lainnya dan pelaku UMKM juga mengikutinya.

BACA JUGA: Penugasan Ade Sugianto Sebagai Calon Bupati Tasikmalaya, Sejatinya Ekspektasi Rakyat

Selain daring Rakornas TPID juga dirangkaikan acara High Level Meeting (HLM) TPID yang diikuti Kepala Daerah se-Priangan Timur. Termasuk Plh Wali Kota Tasikmalaya hadir memberikan paparan penanganan inflasi. 

Kepala Bank Indonesia Perwakilan Tasikmalaya, Aswin Kosotali mengatakan, Rakornas TPID merupakan upaya untuk membangun sinergitas dan komitmen seluruh Kepala Daerah.

Khususnya di wilayah Priangan Timur untuk bersama-sama menjaga dan mengendalikan agar inflasi tetap stabil.

“Seluruh Pemerintah Daerah di wilayah Priangan Timur diharapkan terus bersinergi dan berkolaborasi dalam menjaga stabilitas harga maupun pasokan pangan untuk menjaga inflasi,” ungkap Aswin Kosotali.

Ia menjelaskan, ditengah berbagai risiko tantangan pangan akibat anomali cuaca yang mungkin berdampak terhadap produksi dan harga pangan khususnya beras dan hortikultura lainnya.

“Ini mungkin menjadi tantangan ketahanan pangan yang akan dihadapi ke depan. Sehingga program inovasi-inovasi pengendalian inflasi yang dilakukan oleh pemerintah daerah di wilayah Priangan Timur perlu diselaraskan agar dapat menyasar pengendalian inflasi. Baik jangka pendek, menengah maupun jangka panjang,” ujarnya.

Ia menuturkan, meskipun diawal tahun kemarin tekanan inflasi khususnya di Priangan Timur tergolong tinggi. Namun pada bulan Mei 2024 kemarin, tekanan inflasi mulai melandai. Bahkan menjadi deflasi.

“Mei lalu inflasi sudah berada diangka 2,17 persen (yoy). Dan hasil Indeks Harga Konsumen (IHK) bulan Mei juga terjadi deflasi sebesar -0,23 persen. Ini menunjukkan ada penurunan harga dari bulan sebelumnya,” papar Dia.

Aswin menambahkan, terjaganya inflasi stabil di Priangan Timur tentu tidak terlepas dari sinergitas bersama seluruh Kepala Daerah serta instansi terkait dan lembaga lainnya dalam melakukan upaya-upaya untuk mengendalikan inflasi.

“Jangan main-main dengan inflasi. Pasalnya, jika inflasi tidak terkendali ini menjadi momok yang menakutkan. Karena akan berimbas terhadap sendi kehidupan. Misalnya pertumbuhan ekonomi tidak stabil, harga-harga kebutuhan pokok tinggi, daya beli masyarakat menurun. Termasuk tingkat kemiskinan semakin bertambah,” imbuhnya.

Plh Wali Kota Tasikmalaya, Asep Sukmana mengatakan, untuk menjaga agar harga-harga kebutuhan pokok masyarakat stabil, pihaknya melakukan sejumlah program dan inovasi.

BACA JUGA:

Penanganan Sampah di Jembatan Babakan Sapan Dipercepat

“Pemkot Tasikmalaya telah melakukan sejumlah inovasi guna mengendalikan inflasi. Mulai dari Operasi Pasar Murah (OPM) di setiap Kecamatan, Warung Tekan Inflasi Tasikmalaya (Wangsit), Pengembangbiakan Ayam Rancage (Paranje) dengan sistem close house, Penanaman Cabai di Lahan tidur. Termasuk program Sejuta Tanaman Pangan Cegah Inflasi Kota Tasikmalaya (Setaman Cinta) dan peningkatan Kelompok Wanita Tani (KWT),” ungkapnya.

Ia mengaku, pengendalian inflasi menjadi program pemerintah Pusat. Sehingga seluruh pemerintah daerah wajib fokus untuk memprioritaskan kinerja ini.

“Kami bersama Bank Indonesia Perwakilan Tasikmalaya akan menjalin kerjasama antar daerah (KAD) untuk bersama berkomitmen menjaga stabilitas inflasi guna mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan untuk kesejahteraan masyarakat,” pungkasnya.

(Seda/Anthika Asmara)

Berita Terbaru

spot_img