spot_img
Selasa 25 Juni 2024
spot_img
More

    Plh Wali Kota Tasikmalaya Panen Ayam Rancage, 2 Bulan Habiskan Sampah 7 Ton Lebih

    TASIKMALAYA,FOKUSJabar.id : Usai dilaunching dua bulan yang lalu, Program Pengembangan Ayam Rancage (Paranje) Tasikmalaya, yang digagas Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian Dan Perikanan (DKP3) Kota Tasikmalaya akhirnya, sudah mulai panen perdana Rabu (12/06/24).

    Paranje yang didukung penuh Bank Bjb Tasikmalaya itu, panen perdana, langsung dihadiri Plh.Wali Kota Tasikmalaya Asep Sukmana, Kadis DKP3 Kota Tasikmalaya, Kepala Bank Indonesia Perwakilan Tasikmalaya, Ketua Kadin Kota Tasikmalaya, Anggota DPRD Kota Tasikmalaya serta Owner Restoran  Jembar Tasikmalaya dan Camat Purbaratu.

    Baca Juga: Tumbuhkan Kepedulian Sosial, Yayasan Bina Insan Sukapura Gelar Bakti Sosial Dan Santunan

    Program Paranje sendiri mendapat apresiasi dari Plh.Walikota Tasikmalaya pasalnya, program ini dapat mengatasi berbagai permasalahan di daerah.

    “Saya senang dan mengapresiasi, hari ini program Paranje Panen Perdana. Ini sebuah terobosan yang luar biasa, satu program bisa mengatasi masalah stunting, kemiskinan, inflasi dan persampahan di Kota Tasikmalaya,”ungkap Plh. Wali Kota Tasikmalaya Asep Sukmana Rabu (12/06/24).

    Suksesnya Panen Ayam Rancage Berkat Dukungan Masyarakat Tasikmalaya

    Ia menjelaskan, suksesnya budi daya ayam Rancage (ayam kampung) Paranje ini, tidak terlepas dari dukungan dan support dari semua pihak. Hingga akhirnya bisa panen perdana sekarang.

    “Ini program kolaborasi dan sinergitas semua pihak. Di sini ada dukungan pemerintah daerah, Bank Bjb, Bank Indonesia, Kadin, Kelompok Tani, ada DPRD dan masyarakat luas. Sehingga keberhasilan ini merupakan keberhasilan masyarakat Tasikmalaya,”ujarnya.

    Ia menuturkan, dengan panen perdananya hari ini, tentu sudah diketahui manfaat dan keuntungan yang didapat oleh pengelola kelompok Tani Sawargi Jaya Purbaratu ini.

    “Pasti ada nilai ekonomi bagi pengelola Kelompok Pengembangan Paranje di sini. Tentu mendapat penghasilan dari usaha pengembangan ayam ini, sehingga dapat meningkatkan pendapatan keluarga dan warga sekitar,”terangnya.

    “Ini harus terus berkembang. Pasalnya, memberikan keuntungan dan menyelesaikan sejumlah permasalahan daerah mulai dari kemiskinan, inflasi, persampahan juga stunting dan pengangguran,”imbuhnya.

    Budi Daya Ayam Rancage

    Sementara Kepala DKP3 Kota Tasikmalaya Adang Mulyana menyebutkan, budi daya ayam Rancage ini, hanya memerlukan waktu 10 minggu (2 bulan lebih), sampai bisa Panen.

    “Ini inovasi baru Pertanian dalam pengembangan budi daya ayam Rancage ini setelah berguru di Balai Pertanian Unggas Jatiwangi. Kemudian kita lakukan di Kota Tasikmalaya, alhasil berhasil dan bisa panen perdana hari ini,”ungkap Adang Mulyana.

    Ia menjelaskan, budi daya ayam kampung jenis Ciungwanara asli Jawa Barat ini pakannya, menggunakan pabrikan dan sampah organik. Sehingga, beternak ayam ini mampu mengurangi masalah sampah di Kota Tasikmalaya.

    “Peternakan ini dikelola Kelompok Tani Sawargi Jaya Purbaratu. Satu Kandang berukuran 4×6 meter, bisa menampung 700 ekor ayam, masa panen selama 10 minggu lebih,”ujarnya.

    “Sejak diternak hingga dipanen atau selama 2 bulan lebih, budi daya ayam Rancage ini, mampu menghabiskan pakan dari sampah organik hingga 7,5 ton, ini luar biasa mengurangi volume sampah, di Kota Tasikmalaya,”imbuhnya.

    Adang menambahkan, saat ini baru ada satu kandang yang dikelola Kelompok Tani budi daya ayam Rancage ini. Target kita kedepan, akan mengembangkan 12 kandang.

    “Kualitas daging ayam Rancage ini seperti ayam kampung umumnya sehingga, cocok dan sehat untuk dikonsumsi,”tandasnya. 

    Acara Panen Perdana tersebut, juga bersamaan dengan penandatanganan kerjasama. Antara Buyer dengan Kelompok Tani Sawargi Jaya Purbaratu, sekaligus Pembelian Ayam Rancage Perdana.

    (Seda/Irfansyahriza)

    Berita Terbaru

    spot_img