CIAMIS,FOKUSJabar.id: Data terbaru dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Ciamis menunjukkan peningkatan kasus HIV hingga Mei 2024, dengan jumlah mencapai 54 orang. Hal ini menandakan peningkatan sebanyak 10 kasus dibandingkan tahun sebelumnya periode Januari-Mei 2023.
Salah satu fokus utama mereka adalah meningkatkan upaya deteksi dini, yang telah terbukti berhasil dalam menemukan kasus HIV secara cepat untuk dilakukan tatalaksana pengobatan sesegera mungkin.
Dinkes Ciamis, di bawah kepemimpinan Yoyo telah menanggapi situasi ini dengan langkah-langkah proaktif.
“Pendekatan yang kami lakukan adalah holistik. Mencakup dua kelompok utama: Populasi kunci seperti wanita penjaja seksual (WPS). Kemudian lelaki seks lelaki (LSL), serta populasi khusus seperti ibu hamil dan penderita TBC,” kata H. Yoyo.
Upaya pencegahan yang lebih luas juga menjadi fokus, dengan peningkatan edukasi kepada masyarakat tentang bahaya dan cara penularan HIV.
Dinkes telah menjalankan berbagai program edukasi, termasuk di sekolah-sekolah tingkat SMP dan SMA, serta di berbagai tempat umum.
Selain itu, Dinkes bekerja sama dengan komunitas untuk memberikan pelayanan pemeriksaan yang lebih nyaman bagi populasi kunci. Mereka juga memberikan imbauan kepada penderita HIV untuk terus berobat guna menekan penularan virus.
Meskipun tidak semua puskesmas melayani pengobatan HIV, Dinkes telah menambah jumlah pelayanan di beberapa lokasi. Seperti RSUD Ciamis, Puskesmas Banjarsari, Puskesmas Sukamulya, dan Puskesmas Panjalu.
Langkah-langkah ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang HIV dan menekan jumlah kasus baru di masa mendatang.
“Dalam upaya penanggulangan HIV, Dinkes Ciamis mengkoordinasikan semua stakeholder di bawah Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Ciamis. Dengan harapan dapat mengurangi dampak negatif dan meminimalisir kasus baru secara signifikan,” lanjutnya.
Dinkes Ciamis berkomitmen untuk terus bekerja keras demi kesehatan dan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Ciamis. Dengan harapan dapat menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan aman dari ancaman HIV/AIDS.
(Fauza/Irfansyahriza)