TASIKMALAYA,FOKUSJabar.id: Jelang perayaan hari raya idul Adha 1445 Hijriah tahun 2024, Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Tasikmalaya memastikan inflasi dan daya beli masyarakat di wilayah Priangan Timur khususnya di Kota Tasikmalaya tetap terjaga.
Kepastian itu disampaikan Kepala Kantor Perwakilan BI Tasikmalaya Aswin Kosotali saat ditemui di Kantor BI Tasikmalaya, jalan Sutisna Senjaya Tawang Kota Tasikmalaya Kamis (30/05/24).
BACA JUGA: Bawaslu Kabupaten Tasikmalaya Bekali Panwascam Soal Ilmu Pengawasan
“Biasanya, dalam menghadapi hari-hari besar keagamaan seperti idul fitri dan idul adha, permintaan kebutuhan pokok masyarakat meningkat sehingga pasokan dan distribusi perlu dijaga agar tidak terjadi kekurangan,”ungkap Aswin Kosotali Kamis (30/05/24).
Ia menjelaskan, walaupun permintaan komoditas pangan masyarakat jelang Idul adha 1445 hijiriah yang sebentar lagi dirayakan, tidak akan berdampak terhadap Inflasi terutama pada harga pangan.
“Inflasi bulan April lalu 0,18 persen secara month to month (mtm) dan 2,71% (yoy), dimana angka inflasi di bulan Mei ini pun kita prediksi juga akan lebih stabil dan terjaga,”ujarnya.
BACA JUGA: Penguasa Galunggung Dukung Ivan Dichsan Jadi Wali Kota Tasikmalaya
Aswin menuturkan, permintaan kebutuhan pangan masyarakat di hari raya idul adha tidak setinggi kalau dibandingkan saat menghadapi hari raya idul fitri kemarin.
“Kita optimis jelang hari raya idul Adha sekarang, inflasi tetap stabil termasuk daya beli masyarakat pun tetap terjaga seiring itu, Bank Indonesia bersama Pemerintah daerah serta stakeholder lainnya terus berkoordinasi dalam menyediakan stok komoditas pangan maupun distribusinya,”paparnya.
Ia menambahkan, untuk menjaga agar inflasi ini terus terjaga, tentu daya beli masyarakat harus ditingkatkan dengan cara menjaga harga-harga kebutuhan pokok tetap stabil dan terjangkau, stok pangan tercukupi serta pendapatan masyarakat meningkat.
“BI terus berkoordinasi dengan Pemerintah daerah di wilayah Priangan Timur dalam menjaga kestabilan harga-harga kebutuhan pangan masyarakat sehingga, daya beli masyarakat kita bisa tetap tumbuh dan stabil,”tarangnya.
Lebih lanjut Aswin menambahkan, BI bersama Pemerintah daerah te us berkolaborasi untuk melakukan langkah-langkah agar pendapatan masyarakat terus meningkat melalu program-program yang bersentuhan terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat.
“Bagaimana kita memberikan fasilitasi para pelaku UMKM untuk akses keuangan agar lebih berkembang, meningkatkan keuangan inklusif termasuk membangun konektifitas infrastruktur yang lancar,”imbuhnya.
“Melalui segi kebijakan, Bank Indonesia terus mendorong program-program yang pro pertumbuhan ekonomi masyarakat untuk menjaga stability inflasi,”tandasnya.
(Seda/Anthika Asmara)