TASIKMALAYA,FOKUSJabar.id : Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat (Jabar) bersama stakeholder lainnya, menggelar kegiatan Geber SiJumo dan SiJamillah, di halaman Indoor SMA Negeri 1 Kota Tasikmalaya Rabu (22/05/04).
Acara dihadiri Asisten Pemerintahan Daerah Kota Tasikmalaya Reza Setiawan, KCD Dinas Pendidikan Jabar, Sekretaris Dinas Kesehatan, Perwakilan DPPKBP3A, Wakasek SMAN 1 dan unsur lainnya.
Gerakan Bersama SiJumo (Literasi Stunting, Imunisasi, Pencegahan DBD dan Penanggulangan TBC) dan SiJamillah (Jaga Ibu Hamil dan Lingkungan Bersih dan Sehat), merupakan program Pemprov Jabar yang dilaunching secara serentak di 27 Kota/Kabupaten di Jawa Barat.
Ratusan Pelajar SMAN 1 Kota Tasikmalaya pun antusias dan bersemangat mengikuti kegiatan launching dan pemaparan SiJumo dan SiJamillah dari Narasumber Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya.
Asisten 1 Daerah Kota Tasikmalaya Reza Setiawan mengatakan, Geber SiJumo dan SiJamillah dari program Pemprov Jabar ini sebagai komitmen bersama untuk mencegah dan menghindari berbagai penyakit.
“Launching Sobat SiJumo dan SiJamillah hari ini, menandakan komitmen bersama seluruh stakeholder khususnya di Kota Tasikmalaya. Bergerak bersama-sama melakukan pencegahan dan penanggulangan penyakit stunting, DBD maupun TBC,”ungkap Reza Setiawan Rabu (22/05/24).
Ia pun menjelaskan, untuk mencegah penyakit kuncinya bagaimana kita bisa berprilaku hidup bersih dan sehat dalam kehidupan dan lingkungan.
“Saya inginkan masyarakat sadar tentang pentingnya kesehatan. Mari meningkatkan kesadaran untuk berprilaku hidup bersih dan sehat setiap hari untuk menuju Indonesia emas 2045 mendatang,”imbuhnya.
Launching SiJumo dan SiJamillah Kota Tasikmalaya
Sementara Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya Suryaningsih mengungkapkan, launching SiJumo dan SiJamillah ini sebagai upaya Dinkes untuk mencegah kasus stunting, TBC DBD termasuk Perilaku Hidup Bersih Dana Sehat (PHBS) di seluruh kalangan.
“Pentingnya memberikan pemahaman atau edukasi kesehatan ke seluruh kalangan. Khususnya segmen pelajar tentang pemahaman kesehatan agar mulai dari sekarang dapat membangun kesadaran diri. Untuk berprilaku hidup bersih dan sehat sehingga terhindar dari penyakit,”ungkapnya.
Ia pun menuturkan, kalangan pelajar ini memiliki peran dalam memberikan edukasi, informasi dan pengetahuan penyakit kepada orangtuanya. Terlebih kepada saudaranya, maupun di lingkungan sekolah agar mau berprilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
“Kita inginkan pelajar ini menjadi agen informasi dalam pencegahan DBD, penanggulangan TBC maupun pencegahan stunting. Melalui Geber SiJumo dan SiJamillah,”ujar Suryaningsih.
Ia menambahkan, hampir semua daerah mengalami kenaikan kasus TBC maupun DBD. Termasuk di Kota Tasikmalaya sehingga perlu gerakan bersama untuk mencegahnya.
“Data yang ada, sampai pertengahan Mei ini, kasus DBD di Kota Tasikmalaya mencapai 650 kasus, dengan jumlah kematian 3 jiwa. Sedangkan kasus TBC, sampai Maret kemarin, jumlah kasus sufah mencapai 378, dengan Tuberkolosis sensitif dan resisten,”paparnya.
Ia terus bergerak untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya kesehatan. Dengan menggelorakan program perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) maupun gerakan Menguras, Menutup dan Mengubur (3M) di lingkungan masyarakat. Tentu demi pencegahan stunting, pencegahan TBC dan penanggulangan DBD.
“Kami targetkan kesadaran masyarakat Kota Tasikmalaya tentang kesehatan, hari ini dan seterusnya terus meningkat. Sehingga derajat kesehatan pun terus meningkat dan lebih baik,”tandasnya.
(Seda/Irfansyahriza)