TASIKMALAYA,FOKUSJabar.id : Jelang hari raya qurban 1445 H / 2024, sejumlah harga komoditas kebutuhan pangan masyarakat di sejumlah Pasar Tradisional Cikurubuk di Kota Tasikmalaya, kini mulai merangkak naik
Pantauan fokusjabar di pasar induk Cikurubuk Kota Tasikmalaya, harga-harga sejumlah kebutuhan pokok masyarakat khususnya pangan daging ayam dan telur ayam, harganya mulai meroket Kamis (09/05/24)
Daging ayam Rp 45 ribu/kg, awalnya hanya Rp 35 ribu/kg. Sementara telur ayam di jual Rp 32 ribu/kg, yang awalnya hanya Rp 26 ribu/kg
Selain itu, harga komoditas sayuran lainnya pun juga ikut-ikutan meroket seperti Kol, Kentang, Wortel dan Tomat, juga ikut mencekik leher
Kol saat ini harga jualnya Rp 15 ribu/kg, awalnya hanya Rp 7.000/kg. Kemudian kentang Rp 15 ribu/kg, awalnya hanya Rp 7.000,-/kg, begitu pun Wortel kenaikannya mencapai Rp 5.000,-/kg
Dampak dari meroketnya harga komoditas pangan pokok masyarakat, dikeluhkan sejumlah pedagang pasar pasalnya, omzet penjualan menurun
Fery Bobi (44), salah satu pedagang telur mengaku omzet penjualannya menurun dari meroketnya harga telur
“Sekarang susah menjual telur, harganya mahal sampai Rp 30 ribu/kg. Padahal kemarin-kemarin masih di bawah Rp 30 ribu,”ungkapnya Kamis (09/05/24) sore tadi
Ia menuturkan, sejak harganya mahal, konsumen yang beli sedikit imbasnya, omzet mengalami penurunan
“Pembeli yang biasa beli 1 kilogram, sekarang paling beli setengah kilo, banyak konsumen seperti ini. Sebelumnya per hari bisa menjual 3 kwintal, sekarang paling 1 sampai 2 kwintal, dampaknya pun omzet saya menurun,”ujarnya
Senada diungkapkan Dewi (35), pedagang sayuran juga mengeluhkan meroketnya harga-harga sayuran
“Beberapa hari terakhir ini, penjualan sedikit karena sepi pembeli, akhirnya omzet pun juga menurun,”ujar Dewi dengan nada sedih
Ia pun berharap, harga-harga kebutuhan pokok masyarakat bisa segera pulih kembali agar pembeli ramai lagi
“Kalau harga komoditas di Pasar Cikurubuk mahal pembeli sedikit. Terlebih memang daya beli masyarakat sekarang rendah,”tandasnya.
(Seda/Irfansyahriza)