BANDUNG,FOKUSJabar.id: Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung mencatat, jumlah kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) sejak Januari hingga Minggu ketiga April mencapai 3.468 kasus.
“Mayoritas sudah sembuh, dari 3.468 kasus yang masih aktif itu tinggal 103 kasus,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kota Bandung, Ira Dewi Jani Jumat (3/5/2014).
BACA JUGA: KPU Kota Bandung Resmi Tetapkan Anggota DPRD Kota Bandung Periode 2024-2029
Namun begitu, angka kematian akibat DBD di Kota Bandung mencapai 14 kasus. Angka tersebut tercatat dari Minggu ketiga bulan April dari sebelumnya 11 orang meninggal dunia.
“Sebelumnya dari Januari hingga Maret angka kematian mencapai 11 orang. Namun pada minggu ketiga di bulan April menjadi 14 orang meninggal,”ucapnya.
Selain itu, untuk program menanam bakteri wolbachia ke telur-telur nyamuk Aedes masih belum optimal. Pasalnya, hingga saat ini baru 1 kelurahan dari 151 kelurahan di Kota Bandung.
“Rencananya membutuhkan 6 bulan implementasi dengan 12 kali penitipan ember yang berisi telur nyamuk Aedes Aegypti berwolbachia dan diganti per 2 Minggu, itu baru selesai 26 April lalu, sehingga penyebaran nyamuk masih berproses,”ungkapnya.
BACA JUGA: Duh! Tahun 2024 DBD di Kota Bandung Tertinggi di Indonesia
Oleh karena itu pihaknya berharap, Kota Bandung dapat mengimplementasikan nyamuk wolbachia di 4 kelurahan lainnya. Namun, belum diketahui kapan waktu penyebaran nyamuk wolbachia di titik lainnya. Sebab, harus menunggu evaluasi dari Kemenkes RI.
“Mungkin nanti ada strategi komunikasi yang baru dengan warga, kita bisa belajar dari pengalaman supaya lebih sukses, karena sayang tenaga, waktu, dan biaya yang dikeluarkan kalau program ini tidak lancar, kamu ingin banget bisa mengendalikan demam berdarah,”pungkasnya.
(Yusuf Mugni/Anthika Asmara)