CIAMIS,FOKUSJabar.id: Sembilan Jenazah korban kecelakaan maut GranMax di Km 58 Tol Jakarta-Cikampek (Japek) tiba di Ciamis, Senin (15/4/2024) malam.
Empat jenazah diantaranya dimakamkan berdekatan di tempat pemakaman umum di Desa Tanjungjaya, Kecamatan Rajadesa, Kabupaten Ciamis.
Kedatangan Jenazah ini disambut oleh isak tangis kesedihan orang tua dan keluarga, bahkan ada keluarga jenazah yang jatuh pingsan.
BACA JUGA: Pj Gubernur Jabar Tinjau Posko Lebaran di Simpang Tol Padalarang
Usai disalatkan, empat jenazah korban kecelakaan maut GranMax itu pun kembali dibawa ke mobil ambulans untuk dibawa ke tempat pemakaman umum.
Untuk menuju pemakaman tersebut, warga harus menggotong 4 jenazah itu dengan melewati jalan gang yang terjal sekitar 500 meter. Tiga jenazah terdiri dari ayah dan dua anak dikubur berdampingan di masing-masing liang lahat. Sedangkan 1 lagi dikubur juga berdekatan masih di tempat pemakaman yang sama.
Tangis keluarga pun pecah ketika adzan dikumandangkan dari dalam kubur sebelum tanah dijatuhkan ke dalam liang lahat.
Plh Sekda Ciamis Aef Saefulloh mengatakan beruka cita atas terjadinya korban Km 58. Kami telah menerima para jenazah yang diserahkan oleh Kapolres Ciamis AKBP Akmal.
“Kami mendoakan semoga almarhum almarhumah, suhada diterima iman Islamnya. Keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan kesabaran dan ketawakalan,” ungkapnya.
Pemkab Ciamis juga telah menyerahkan jenazah kepada pihak keluarga. Ia pun mengucapkan terima kasih kepada jajaran Polri dan Polres Ciamis atas pengurusan para jenazah sehingga bisa diidentifikasi satu per satu.
BACA JUGA: Drainase Terganggu, Ada Air Terjun Dadakan di Alun-alun Ciamis
“Alhamdulillah dengan semua warga Rajadesa di Desa Tanjungjaya sudah disalatkan dan langsung dimakamkan. Untuk yang di Rancah akan dikebumikan besok pagi,” ucapnya.
Kemudian dirinya juga mengatakan, atas tragedi ini tentunya menjadi bahan evaluasi bagi pemerintah untuk menyikapi arus mudik yang sudah menjadi agenda tahunan.
“Alhamdulillah pak Bupati juga sudah hadir takziah ke Rajadesa dan Rancah,” kata dia.
(Husen/Anthika Asmara)