BANDUNG,FOKUSJabar.id: KONI Kota Bandung meminta kepengurusan Persatuan Squash Indonesia (PSI) Kota Bandung untuk terus menjaga tradisi medali emas. Baik dalam single event maupun multieven seperti Porprov Jabar, PON, hingga ajang intenasional.
“Kami di KONI Kota Bandung memiliki program tunjangan prestasi bagi atlet-atlet yang diproyeksikan meraih medali emas pada Porprov Jabar tahun 2026 mendatang. Termasuk di cabang olahraga squash yang harus mampu menjaga tradisi medali emas di setiap gelaran multievent,” kata Ketua Umum KONI Kota Bandung, Nuryadi di sela-sela monitoring dan buka puasa bersama di lapangan Squash Lodaya Kota Bandung, Senin (1/4/2024) malam.
Tradisi medali emas tersebut, lanjut Nuryadi, tidak hanya diukir atlet-atlet squash Kota Bandung di ajang Porprov Jabar. Namun atlet squash asal Kota Bandung selalu menjadi andalan tim Jabar dalam setiap ajang kejurnas maupun PON.
“Untuk PON XXI sendiri, ada empat atlet asal Kota Bandung yang masuk dalam komposisi tim pelatda squash Jabar. Kami harap mereka tetap menjaga prestasi medali emas di PON XXI nanti,” Nuryadi menambahkan.
Nuryadi mengatakan, atlet-atlet squash Kota Bandung pun mampu menunjukkan tradisi prestasi medali emas di berbagai event internasional. Seperti SEA Games dan Asian Games.
“Bahkan saat ini, atlet squash putri asal Kota Bandung diproyeksikan oleh PB PSI untuk bisa lolos ke Olimpiade 2028. Kami dari KONI Kota Bandung akan terus mendukung pencapaian prestasi atlet hingga level tertinggi,” Nuryadi menegaskan.
Ketua Pengcab PSI Kota Bandung, Sandi Arisma mengatakan, komposisi atlet Kota Bandung dalam tim pelatda Squash PON XXI Jabar mencapai 30 persen. Yakni 4 orang atlet yang terdiri dari 2 atlet putra dan 2 atlet putri.
“Insha Allah, mereka diproyeksikan untuk bisa meraih medali emas di PON XXI nanti terutama di kelompok putri yang peluangnya lebih besar. Jadi atlet squash asal Kota Bandung ini selalu menjadi anadalan Jabar di setiap PON,” kata Sandi.
Meski demikian, Sandi tetap mengingatkan atlet-atlet squash Kota Bandung yang menghuni pelatda PON XXI Jabar untuk tidak lengah dan jumawa. Pasalnya, peluang untuk meraih medali emas di PON XXI bisa hilang jika para atlet tidak berlatih dengan serius dan lengah.
“Jadi tetap tergantung pada kerja keras dan semangat atlet untuk berlatih serta meningkatkan kemampuan dirinya. Jangan terlena dengan hasil yang sudah diraih di babak kualifikasi PON XXI lalu,” Sandi mengingatkan.
Terkait peluang tim squash Jabar di ajang PON XXI, Sandi mengaku masih cukup optimis bisa mempertahankan titel juara umum seperti yang diraih pada PON XIX tahun 2016 di Jabar. Sebelumnya, di PON XX tahun 2021 di Papua, cabang olahraga squash tidak dipertandingkan.
“Dari sisi komposisi atlet untuk PON XXI, memang merupakan muka-muka baru. Mereka baru pertama berlaga di PON, hanya satu atlet saja yang punya pengalaman bertanding di PON. Karena itu saya selalu mengingatkan atlet untuk terus meningkatkan kemampuaannya karena laga di PON itu berbeda dengan pertandingan di even lain,” Sandi menegaskan.
Sementara salah seorang atlet squash putri andalan Kota Bandung dan Jabar, Raifa Putri Yataqi mengaku siap bekerja keras dan berlatih lebih giat. Meski baru pertama kali tampil di PON, Raifa yang kini menduduki ranking pertama nasional ini siap menjaga tradisi medali emas di PON.
“Saya tidak mau lihat hasil babak kualifikasi karena tekanan di PON nanti pasti beda. Mental harus lebih kuat, sehingga harus berlatih lebih keras juga,. Kalau untuk pesaing, ada mantan pemain timnas asal DKI Jakarta,” kata Raifa.
(Ageng)