TASIKMALAYA,FOKUSJabar.id: Sejumlah Penggiat lingkungan di Kota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat (Jabar) bereaksi dan angkat bicara terkait pernyataan salah satu aktivis yang menyebutkan Kota Tasikmalaya tidak layak mendapatkan penghargaan Sertifikat Adipura dari Pemerintah Pusat.
Aktivis itu juga menyebutkan, bahwa itu hanya sebatas Sertifikat, jadi Pemkot Tasikmalaya tidak perlu merasa bangga, itu bukan Piala Adipura, hanya berupa Sertifikat, dimana semua bisa mendapatkan Sertifikat, seperti halnya kalau ikut seminar ataupun Diklat, semua peserta diberikan sertifikat.
BACA JUGA: Aktivis: Kota Tasikmalaya Tak Layak Raih Sertifikat Adipura
Hal ini akhirnya mendapat tanggapan dari salah satu Penggiat Sampah sekaligus Ketua Asosiasi Bank Sampah Indonesia (ASOBSI) Tasikmalaya M. Haerul Ihsan yang merasa tersinggung dengan pernyataan Aktivis tersebut
“Saya menilai pernyataan tersebut bisa membuat penggiat lingkungan seperti saya merasa tersinggung dan tidak tepat, karena penghargaan Sertifikat Adipura itu, membuktikan kalau Pemerintah Kota Tasikmalaya bersama elemen masyarakat dan stakeholder lainnya sudah berbuat terbaik untuk menjadikan lingkungan yang lebih sehat untuk kehidupan,”ungkap M.Haerul Ihsan Kamis (14/03/24).
Ia juga mengaku, tidak mau ambil pusing dan tidak terganggu dengan pernyataan negatif itu, namun justru kami akan semakin semangat untuk bisa menjadikan lingkungan Kota Tasikmalaya lebih baik.
BACA JUGA: Ramadhan 1445 H, Harga Buah-buahan di Tasikmalaya Mahal
“Pergerakan kami terus berjalan, kita akan terus berbuat untuk Kepedulian lingkungan dan sampah di Kota Tasikmalaya, saya tidak terpengaruh oleh opini-opini yang tidak mendidik,”jelasnya.
“Saya secara pribadi, apa pun yang bisa dilakukan, akan saya lakukan untuk berkontribusi dalam menjaga dan menjadikan lingkungan untuk lebih baik dan sehat,”ujarnya.
Menurut Ihsan, penghargaan Sertifikat Adipura dari Pemerintah Pusat yang diterima Pemkot Tasikmalaya, harus diapresiasi oleh seluruh elemen masyarakat karena Kota Tasikmalaya dianggap serius dan berhasil dalam pengelolaan sampah.
“Raihan Sertifikat Adipura, harus diapresiasi, kita sebagai warga Kota Tasikmalaya harus bangga dan bersyukur mendapatkan penghargaan tersebut karena usaha kita selama ini bersama Pemerintah dan elemen masyarakat lainnya dihargai oleh Pemerintah Pusat,”paparnya.
Ia juga menjelaskan, perolehan penghargaan Adipura itu melalui proses penilaian panjang dan melelehkan, dan yang menilainya pun dari Kementerian Lingkungan Hidup bukan lembaga atau perusahaan ecek-ecek.
“Saya bilang penilaian Adipura itu bukan lembaga ecek-ecek, bukan sembarangan yang menilainya, langsung dari Kementerian Pusat, jadi kalau ada yang menilai penghargaan sertifikat Adipura itu hal biasa atau malah dicemooh, nyindir dan sebagainya, mungkin itu logika berpikirnya sempit, tidak ingin maju,”imbuhnya.
Dirinya pun menyebutkan, penghargaan Sertifikat Adipura, harus menjadi penyemangat dan motivasi seluruh elemen masyarakat di Kota Tasikmalaya bagaimana merubah daerah untuk lebih baik khususnya dari segi lingkungan hidup.
“Semua harus ikut membantu, ikut berkontribusi dari berbagai aspek, agar lingkungan Kota Tasikmalaya semakin baik dan sehat, bukan malah mencemooh, nyindir atau menyepelekan, baiknya semua berbuat untuk kebaikan Kota yang kita cintai ini,”harapnya.
Hal senada juga diungkapkan Penggiat lingkungan lainnya Forum Panglayungan Bersatu (Forplay) Kota Tasikmalaya, yang tidak setuju dengan pernyataan tersebut.
“Seharusnya Penghargaan Sertifikat Adipura itu, harus disyukuri dan diapresiasi oleh seluruh elemen masyarakat Kota Tasikmalaya, karena berkat kontribusi dari semua, akhirnya daerah kita memperoleh penghargaan dari Pemerintah Pusat,”ungkap Ketua Forplay Eris Salman Alfarisy.
Ia mengatakan, masalah kebersihan lingkungan merupakan tanggung jawab bersama, sehingga Penghargaan ini menjadi motivasi dan mengingatkan semua untuk menjaga dan merawat lingkungan sekitar.
“Penghargaan ini membanggakan bagi warga Kota Tasikmalaya, bukan dijadikan sindiran, untuk menyinggung orang lain demi kepentingan tertentu, mari berbuat baik untuk kepentingan bersama,”singkatannya.
(Seda/Anthika Asmara)