TASIKMALAYA,FOKUSJabar.id : Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Kota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat (Jabar), tahun 2025 mendatang, terus bergerak dan fokus untuk menurunkan kasus stunting di wilayah Kota Tasikmalaya. Penurunan kasus Stunting, masih menjadi fokus dan prioritas utama DPPKBP3A guna membangun derajat kesehatan dan percepatan pertumbuhan ekonomi masyarakat Kota Tasikmalaya. Hal itu disampaikan Kepala DPPKBP3A Kota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat (Jabar) Yani Nurjamaniah dalam pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) di Gedung Serbaguna Galih Pawestri, jalan RAA. Wiratanuningrat Tawang Kota Tasikmalaya Selasa (20/02/24).
Dalam Musrenbang itu, turut hadir Pejabat Asisten Perekonomian Dan Pembangunan Pemkot Tasikmalaya dan anggota DPRD Kota Tasikmalaya. Hadir juga sejumlah Pejabat eselon II serta para kader-kader Posyandu dan KB se-Kota Tasikmalaya.
“Musrenbang ini, menjadi wadah sekaligus menjadi komitmen untuk merumuskan rencana-rencana strategis. Baik tujuan maupun sasaran di tahun 2025 mendatang,” ugngkap Yani Nurjamaniah kepada wartawan Selasa (20/02/24).
Musrenbang DPPKBP3A Kota Tasikmalaya, Bahas Rencana Strategis Tahun 2025
Ia menjelaskan, agar pengerjaan arah dan tujuannya sesuai tupoksi, maka program dan rencana strategis harus tersusun dan terdata.
“Musrenbang hari ini, kita memprogramkan sejumlah rencana strategis untuk tahun 2025 mendatang. Seperti meningkatkan pengarusutamaan gender, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak. Kemudian menurunkan angka kelahiran, meningkatkan pembinaan pembangunan keluarga, termasuk pemenuhan hak perlindungan perempuan dan anak,”paparnya.
Pihaknya pun menuturkan, sebagai Dinas pengampuh yang bertanggung jawab dalam percepatan penurunan stunting, DPPKBP3A Kota Tasikmalaya tahun 2023 lalu melaksanakan sejumlah kegiatan.
“Sejumlah upaya dilakukan untuk percepatan penurunan stunting yakni edukasi remaja. Tentang pencegahan anemia sebanyak 6.000 remaja, penyuluhan keluarga resiko stunting, KIE program Bangga Kencana, audit kasus stunting di Kec. Mangkubumi, edukasi tentang pengolahan makanan untuk anak stunting termasuk Rembug stunting (Komitmen semua pihak) untuk penuntasan stunting di Kota Tasikmalaya,”i mbuhnya.
Lebih lanjut ia menambahkan, untuk tahun 2025, DPPKBP3A Kota Tasikmalaya sudah menyusun program strategis prioritas untuk mewujudkan capaian target.
“Prioritas program kita di tahun 2025 antaranya pengendalian penduduk, pemberdayaan dan peningkatan keluarga sejahtera (KS). Kemudian pembinaan keluarga berencana dan pengarusutamaan gender dan perlindungan khusus perempuan. Kemudian juga peningkatan kualitas hidup, pemenuhan hak anak (PHA), serta program perlindungan khusus anak,”tandasnya.
(Seda/Irfansyahriza)