BANDUNG,FOKUSJabar.id: Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung, Anhar Hadian mengatakan, perlu perbaikan sistem terkait pembagian tugas dalam pelaksanaan Pemilu. Khususnya terkait kesehatan agar para petugas tetap fit dalam menjalankan tugasnya.
“Kami mengharapkan ada perbaikan sistem. Tadi Pak RW mengeluhkan jika caranya begini tetap saja akan banyak yang sakit. Saya pikir masuk akal,” kata Anhar, Sabtu (17/2/2024).
Oleh karna itu, pihaknya meminta kepada KPU untuk mewajibkan para petugas untuk mengedepankan kesehatan. Salah satunya sarapan sebelum melaksanakan tugas.
“Jaga kondisi badan, salah satunya saya meminta KPU mewajibkan mereka sarapan. Karena dari situ mulai tidak dirasa, ketika pencoblosan sore baru terasa mual segala macam,”katanya.
Anhar menyebut, pekerjaan para petugas baru selesai sekitar pukul 03.00 atau 04.00 WIB. Artinya begadang,sehingga kurang waktu untuk istirahat.
BACA JUGA: Harga Beras di Pasar Manis Ciamis Melambung, Pedagang Buryam Kebingungan
“Apakah bisa dilaksanakan menjadi 2 hari? Hari pertama untuk pencobolosan, hari kedua perhitungan, misalnya. Saya kurang paham secara aturan bagaimana, tapi dari sisi kesehatan melihat kalau sistemnya masih seperti ini berat. Sesehat apapun orang kalau harus bergadang apalagi dengan tekanan,”ucapnya.
Pihaknya juga meminta kepada kepala Puskesmas untuk kembali lakukan pemeriksaan kepada seluruh anggota KPPS. Dikhawatirkan masih ada yang sakit.
“Ini bukan anggota KPPS saja, ada petugas pemilu seperti Linmas dan Panwaslu. Total kemarin yang masuk ke data kami itu 345 orang yang kami layani dari 30 kecamatan,” katanya.
Anhar berharap, para petugas pemilu mampu menjaga kesehatannya, belajar dari pengalaman saat ini.
“Yang masuk ke rumah sakit itu 10 orang, 8 sudah pulang, 1 meninggal dan 1 pasien baru masuk hari kemarin di rumah sakit Bandung Kiwari,”pungkasnya
(Yusuf Mugni/Anthika Asmara)