Rabu 11 Desember 2024

Militer Israel Selamatkan 2 Sandra di Rafah, 67 Orang Tewas!

RAFAH,FOKUSJabar.id: Militer Israel berhasil melancarkan operasi pasukan khusus untuk membebaskan dua sandera di Rafah.

Namun, operasi yang dilakukan di tengah serangan udara di wilayah itu pada Senin (12/2/2023) pagi itu menewaskan setidaknya 67 orang.

Militer Israel mengatakan, operasi gabungan oleh Pasukan Pertahanan Israel (IDF), dinas keamanan domestik Israel Shin Bet dan Unit Polisi Khusus di Rafah membebaskan Fernando Simon Marman (60) dan Louis Hare (70).

Keduanya diculik oleh Hamas dari Kibbutz Nir Yitzhak pada 7 Oktober.

BACA JUGA: Deepfake jadi Modus Penipuan, Korban Rugi Hingga Rp 400 Miliar

“Itu adalah operasi yang sangat kompleks,” kata juru bicara militer Israel Letkol Richard Hecht, seperti dikutip Reuters.

“Kami sudah lama mengerjakan operasi ini. Kami menunggu kondisi yang tepat,” kata dia.

Hecht menyebut para sandera ditahan di lantai dua sebuah gedung yang dibobol dengan bahan peledak selama penggerebekan, yang menyebabkan baku tembak sengit dengan gedung-gedung di sekitarnya.

“Saya sangat senang mengumumkan bahwa malam ini dua sandera yang dibebaskan mendarat di sini di pusat medis Sheba, rumah sakit terbesar di Israel,” kata Prof Arnon Afek, direktur rumah sakit umum Sheba. “Mereka diterima di IGD kami dan pemeriksaan awal dilakukan oleh staf IGD kami dan kondisinya stabil dan dirawat.”

Militer Israel mengatakan serangan udara di Rafah bertepatan dengan serangan tersebut untuk memungkinkan pasukannya ditarik. Di sisi lain, pejabat kesehatan setempat menyebut serangan itu menewaskan setidaknya 67 orang dan melukai puluhan lainnya di kota Gaza selatan.

Serangan udara tersebut menyebabkan kepanikan yang meluas di Rafah karena banyak orang tertidur ketika serangan dimulai. Beberapa pihak khawatir Israel telah memulai serangan daratnya ke Rafah.

Menurut warga, pesawat, tank, dan kapal Israel ikut serta dalam serangan tersebut, dan dua masjid dan beberapa rumah terkena serangan.

Hamas mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa serangan terhadap Rafah adalah kelanjutan dari “perang genosida” dan upaya pemindahan paksa yang dilakukan Israel terhadap rakyat Palestina.

Menurut penghitungan Israel, Hamas disebut telah menewaskan 1.200 orang di Israel selatan dan menculik sedikitnya 250 orang dalam serangan mereka pada 7 Oktober.

Sementara itu, menurut kementerian kesehatan yang dikelola Hamas, Israel membalasnya dengan serangan militer di Jalur Gaza yang telah menewaskan lebih dari 28.000 warga Palestina.

(Agung)

Berita Terbaru

spot_img