TASIKMALAYA,FOKUSJabar.id: Sejumlah mahasiswa di Kota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat (Jabar) melakukan aksi demo turun ke jalan.
Mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Jaga Demokrasi (AJD) Priangan Timur itu, menggelar aksi di pusat Kota, Bundaran Asmahul Husna, jalan H.Z. Mustafa Kec.Tawang Kota Tasikmalaya Sabtu (10/02/24) sore tadi.
Masa mahasiswa tersebut, mengangkat sejumlah permasalahan bangsa Indonesia saat ini, khususnya masalah demokrasi Indonesia yang sudah carut marut.
Koordinator aksi Rendi Rizki Sutisna mengatakan, mahasiswa bersama seluruh masyarakat tidak akan diam. Jika demokrasi diciderai dan diinjak-injak oleh siapapun termasuk presiden.
“Mahasiswa akan melakukan perlawanan terhadap siapapun yang coba-coba mencederai demokrasi di Indonesia. Yang jelas-jelas melanggar konstitusi yang kita patuhi bersama,” ungkapnya kepada wartawan.
Aksi berjalan dengan mendapat penjagaan ketat dari pihak kepolisian, dan mengakibatkan kemacetan lalulintas di sudut jalan protokol tersebut.
Aksi sore tadi, mahasiswa juga melempar foto Presiden Jokowi dengan tanah. Sebagai simbol bahwa Jokowi kotor dan harus berhenti jadi pemimpin.
“Kami menilai, sistem demokrasi saat ini berjalan tidak pada relnya. Ini karena seorang pemimpin negara telah mencederai dengan berbagai bentuk-bentuk manuvernya yang membuat masyarakat dikotomi dan terbelenggu,” ujarnya.
Ia menuturkan, seorang kepala negara itu seharusnya bersikap netral dan memberi teladan bagi rakyatnya. Bukan malah ikut cawe-cawe atau mendukung dalam pemilu.
“Jokowi tidak menunjukkan seorang presiden maupun seorang negarawan yang jauh dari nilai-nilai moralitas dan etika dalam memimpin rakyat sehingga, mahasiswa harus bergerak untuk menuntut dimakzulkan,” tegas Rizki.
Ia pun mengaku, gerakan mahasiswa untuk menuntut pemakzulan Jokowi akan bergema di seluruh Indonesia, sampai ia dimakzulkan.
“Mahasiswa akan melakukan aksi menuntut pemakzulan Jokowi secara masif di wilayah Indonesia. Kemudian nanti mungkin ada aksi skala nasional, mahasiswa semua bergerak,” paparnya.
Demo Mahasiswa di Tasikmalaya Juga Mengkritik Kinerja KPU dan MK RI
Selain menuntut pemakzulan presiden Jokowi, mahasiswa juga menyoroti kinerja buruk Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pusat Hasyim Ashari dan Hakim MK RI Anwar Usman.
“Kami menilai Ketua KPU Hasyim Asy’ari dan Hakim MK Anwar Usman, terlibat dalam persekongkolan. Dalam meloloskan putra Presiden untuk menjadi Cawapres pada pemilu,” ungkapnya.
Pada penghujung aksi, Mahasiswa pun menyampaikan beberapa poin tuntutannya di hadapan sejumlah awak media.
“Kami turun ke jalan menuntut selamatkan demokrasi, makzulkan Jokowi. Menuntut mundur seluruh menteri kabinet Jokowi, pecat Hasyim Asy’ari dan Anwar Usman. Boikot partai politik yang tidak mendukung pemakzulan presiden Jokowi, mendesak DPR untuk mengambil hak angket dan hak interpelasi. Kemudian menyerukan protes di berbagai daerah di Indonesia sampai Jokowi dimakzulkan,” pungkasnya.
(Seda/Irfansyahriza)