spot_img
Senin 20 Mei 2024
spot_img
More

    Akibat Cuaca Buruk, Harga Beras di Kota Bandung Alami Kenaikan

    BANDUNG,FOKUSJabar.id: Kondisi cuaca buruk menyebabkan produksi beras menurun. Akibatnya harga beras di pasaran mengalami kenaikan.

    Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung Gin Gin Ginanjar mengatakan, saat ini  dampak fenomena el Nino sangat berpengaruh terhadap stok beras dan harga beras.

    BACA JUGA:

    Teriak ‘Ganteng’ Ibu-ibu di Ciamis Antusias Berswafoto Dengan Iwan Bule

    “Untuk beras memang akhir-akhir ini terus naik karena secara produksi menurun, belum masuk panen, kemudian El Nino dan cuaca mempengaruhi sisi produksi,”kata Gin Gin di Balai Kota Jalan Wastukencana Kota Bandung Jabar Senin (5/2/2024).

    Pihaknya pun mengaku sempat mendatangi lokasi penggilingan beras dan didapati stok gabah yang kosong. Apabila tersedia, harga gabah relatif mahal dibandingkan sebelumnya.

    “Jadi memang produksi rendah dan kecil, padahal permintaan gede jadi harga naik. Mudah-mudahan dengan kita koordinasi ke pusat menjelang puasa, mudah-mudahan ada penurunan,” katanya.

    Gin Gin menyebut, saat ini harga beras medium di pasaran berkisar antara Rp 13 ribu hingga Rp 14 per kilogram sedangkan harga beras premium sebesar Rp 16 ribu per kilogram. Padahal, harga eceran tertinggi (HET) beras medium Rp 10.999 dan beras premium Rp 16 ribu.

    BACA JUGA:

    Diduga Banyak Kejanggalan, TPN Ganjar-Mahfud Laporkan KPU Kabupaten Cirebon ke Bawaslu Jabar

    “Iya (kenaikan Rp 3.000). Tadi aja dari harga gabah naiknya hampir dua per tiga,”ucapnya.

    Menurutnya, faktor utama kenaikan harga beras disebabkan faktor cuaca dan El Nino. Termasuk rencana impor beras yang terhambat.

    “Stok bulog yang pemerintah pusat akan impor, itu juga agak sedikit terlambat di luar perkiraan. Karena negara produsen ada yang membatasi produksi, bahkan ada yg menghentikan dulu impor seperti India dan beberapa negara,”ungkapnya.

    Gin Gin menambahkan, jelang bulan Ramadhan harga sejumlah komoditas akan mengalami kenaikan mencapai 15 persen. Saat ini beberapa komoditas relatif stabil.

    “Kota Bandung tergantung dari luar (barang pokok) jadi memastikan bahwa distribusi itu lancar. Kemudian kita berkomunikasi dengan pedagang termasuk agen memastikan cadangan pangan cukup. Secara kuantitas tidak kekurangan. Cuma harganya saja,”pungkasnya.

    (Yusuf Mugni/Anthika Asmara)

    Berita Terbaru

    spot_img