spot_img
Senin 6 Mei 2024
spot_img
More

    Majalengka Jadi Kota IHK Jabar, Inflasi Perdana Torehkan Capaian Positif di Awal Tahun 2024

    MAJALENGKA,FOKUSJabar.id: Kabupatem majalengka menorehkan Trend positif setelah secara resmi diangkat menjadi kota dengan Indeks Harga Konsumen (IHK). Hal itu menorehkan sejarah baru memasuki tahun 2024 bagi daerah yang terkenal dengan sebutan kota angin tersebut.

    Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Majalengka, Joni Kasmuri, mengungkapkan, pada bulan perdana tahun ini, tren inflasi sangat menggembirakan. Data menunjukkan bahwa inflasi year-on-year (y-on-y) mencapai 2,81 persen. Sementara tingkat inflasi month-to-month (m-to-m) sebesar 0,06 persen.

    “Majalengka telah berhasil mencatatkan angka inflasi yang positif, Kami bersyukur melihat pencapaian yang luar biasa ini pada bulan Januari 2024. Menjadi contoh bagi daerah lain yang juga baru diakui sebagai kota IHK pada tahun yang sama. Ini membuktikan kesuksesan dari upaya dari Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Majalengka. Dalam mengelola dan mengendalikan inflasi,” ujar Joni Kasmuri dalam konferensi pers di Kantor Bupati Majalengka, Kamis (1/2/2024).

    Joni menjelaskan, TPID Majalengka telah mengimplementasikan berbagai langkah konkret untuk mengendalikan inflasi. Meskipun, baru saja mendapatkan status sebagai kota IHK. Mulai dari rapat mingguan, pemantauan harga pasar secara rutin. Kemudian sosialisasi untuk mengurangi perilaku konsumtif.

    “Momen-momen krusial seperti menjelang Ramadan, Lebaran, dan Tahun Baru menjadi fokus utama. Mengingat, potensi perilaku konsumtif yang dapat memicu kenaikan harga kebutuhan pokok di pasaran,” katanya.

    Peran Pemkab Wujudkan Majalengka Menjadi Kota IHK

    Sementara itu, Pj Bupati Majalengka, Dedi Supandi, mengaku bersyukur inflasi perdana Majalengka mencatatkan trend positif. Ia berterimakasih kepada semua pihak yang telah bersinergi. Tentu dalam menjaga inflasi Kabupaten Majalengka yang baru ditetapkan sebagai kota IHK.

    Kemudian pihaknya telah menyiapkan langkah strategis dalam mengendalikan inflasi ke depannya. Bahkan, para camat di Kabupaten Majalengka juga harus hadir dalam High Level Meeting Pengendalian Inflasi bersama BPS Majalengka, Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Cirebon, dan lainnya.

    “Kami juga akan mencanangkan gerakan menanam komoditas penyumbang inflasi. Seperti cabai yang melibatkan TP PKK Kabupaten Majalengka. Kemudian juga menggandeng tokoh agama agar mengimbau masyarakat tidak berperilaku konsumtif. Karena hawatir memicu inflasi,” ujarnya.

    Ketika harga kebutuhan pokok di pasaran merangkak naik, Dedi menyebut pihaknya telah menyiapkan langkah intervensi harga pasar. Bahkan, termasuk memberikan subsidi transportasi untuk angkutan barang. Sehingga harganya tidak berbeda jauh ketika di tingkat produsen dan pasaran.

    “Peningkatan indeks kebahagiaan masyarakat dan UMKM juga turut memberikan andil dalam pengendalian inflasi. Sehingga program culinary night di tiap kecamatan akan menggeliat seiring berjalannya program lainnya dari TPID Kabupaten Majalengka,” katanya.

    Ia mengatakan, pihaknya telah menyiapkan rencana untuk menjaga suplai kebutuhan pokok penyumbang inflasi. Pasalnya, selama ini sejumlah komoditas seperti cabai asli Majalengka ternyata dikirim dahulu ke pasar induk di Cirebon baru kemudian dijual kembali di Majalengka.

    Intervensi Alur Distribusi Kebutuhan Pokok

    Dedi menegaskan, alur semacam itu berdampak pada tingginya harga kebutuhan pokok di pasaran. Meski pada dasarnya merupakan produk asal Majalengka. Pihaknya pun bakal mengintervensi alur distribusi tersebut. Sehingga pasokannya terjaga dan harganya pun stabil.

    “Jadi, komoditas penyumbang inflasi yang dihasilkan dari Majalengka wajib dijual ke Majalengka minimal 20 persennya. Sehingga tidak dikirim semua ke luar daerah, karena menurut penghitungan BPS suplai 20 persen yang dijual langsung ke Majalengka ini untuk menjaga stabilitas harga,” ungkapnya.

    Selain itu, Kepala KPw BI Cirebon, Anton Pitono, memastikan kesiapan jajarannya meningkatkan kolaborasi. Kemudian juga sinergitas terhadap seluruh program pemerintah daerah dalam rangka mengendalikan inflasi. Dari mulai kelancaran distribusi, pasokan barang, efektivitas komunikasi, dan lainnya.

    “Selama ini, kami juga sudah berulang kali mendukung program-program pemerintah daerah. Dalam upaya menjaga stabilitas harga pokok dan pengendalian inflasi. Mengingat, Majalengka telah menjadi kota IHK sehingga support dan kolaborasi tersebut akan meningkat,” katanya.

    (Irfansyahriza)

    Berita Terbaru

    spot_img