spot_img
Senin 1 Juli 2024
spot_img
More

    KPU Kota Tasikmalaya, Ajak Kaum Hawa Gunakan Hak Pilihnya Pada Pemilu 2024

    TASIKMALAYA,FOKUSJabar.id : Kaum hawa salah satu faktor penting penentu keberhasilan proses pemilu serentak 14 februari mendatang.

    Karenanya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Tasikmalaya pun melakukan berbagai upaya. Aar kaum perempuan ini berkontribusi dalam menyukseskan pelaksanaan pemilu dengan aktif menyalurkan hak pilihnya 14 februari mendatang.

    Kepala Divisi Sosialisasi Partisipasi Masyarakat (Sosparmas) KPU Kota Tasikmalaya Leisa Dera mengatakan, pemahaman pemilu bagi kaum perempuan sangat penting. Karena perempuan menjadi bagian penentu keberhasilan pemilu.

    “Kia ketahui, bahwa kaum perempuan itu tidak tertarik terhadap politik. Maka perlu ada pemahaman dan pendidikan agar mereka mampu mengetahui arti pemilu. Sehingga mereka dapat aktif dan berkontribusi dalam pemilu mendatang,” ungkap Leisa Dera. Saat pendidikan pemilih bagi perempuan di Amaris Hotel, jalan Hazet Mustafa Kota Tasikmalaya Rabu (32/01/24)

    Ia menjelaskan, kaum perempuan ini, dalam setiap pemilu diakui tingkat partisipasinya masih rendah, ini mungkin dipengaruhi berbagai faktor.

    “Kita inginkan, kaum perempuan ini harus menjadi pemilih cerdas dalam pemilu serentak mendatang. Pasalnya, mereka merupakan hak pilih terbanyak dalam pemilu serentak,”ujarnya.

    “Kita ajak mereka untuk berpartisipasi dalam pemilu, agar mereka menggunakan hak pilihnya pada pencoblosan 14 februari mendatang,”harap Leisa Dera.

    Dera menargetkan melalui pendidikan pemilih, partisipasi pemilih kaum perempuan di Kota Tasikmalaya pada pemilu serentak 14 februari mendatang dapat meningkat.

    Kaum Hawa Memiliki Hak yang Sama Untuk Pemilu 2024

    Sementara Direktur Teras Untuk Literasi Perempuan (Tulip) Tasikmalaya Hotum Hotimah menuturkan, kaum perempuan itu tidak perlu apatis terhadap politik. Karena kaum perempuan dan laki-laki tidak ada perbedaan, semuanya memiliki hak dan kewajiban dalam proses pemilu.

    “Kaum hawa dan Adam dalam regulasi pemilu itu tidak ada diskriminasi, posisinya setara. Keduanya wajib mendapatkan akses  seluas-luasnya tentang informasi masalah kepemiluan secara umum dan jelas,”ungkapnya.

    Ia menambahkan, memang ada stigma di masyarakat bahwa politik itu keras. Politik penuh kompetisi yang notebene bertolak belakang dengan nurani kaum perempuan yang berjiwa lemah lembut dan penuh perasaan.

    “Saya sebetulnya sangat mendorong kaum perempuan ini, ikut aktif dan berkontribusi dalam pemilu. Harus bersemangat untuk mengikuti pemilu serentak mendatang karena perempuan ini merupakan kelompok pemilih terbesar dalam pemilu,” tandasnya.

    (Seda/Irfansyahriza)

    Berita Terbaru

    spot_img