Kamis 12 Desember 2024

Antisipasi TPS Rawan Banjir, Pj Wali Kota Bandung: Sekolah Jadi Alternatif

BANDUNG,FOKUSJabar.id: Pj Wali Kota Bandung, Bambang Tirtoyuliono mengingatkan jajaran kewilayahan bersama Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk mengantisipasi potensi hujan deras saat hari pencoblosan serta memetakan Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang rawan banjir dan longsor.

Menurutnya, berbagai alternatif TPS bisa digunakan. Di antaranya, bangunan sekolah atau barang milik daerah yang diperbolehkan.

BACA JUGA:

Masuk Musim Penghujan, KPU Kota Bandung Antisipasi Kerusakan Logistik Pemilu

“Panitia TPS dan KPU dapat mencoba mencari alternatif. Salah satunya memanfaatkan gedung sekolah. Baik SD maupun SMP. Namun kalau situasinya tidak memungkinkan, secara konvensional kita geserkan,” kata Bambang, Kamis (25/1/2024).

Bambang mengatakan, berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) bahwa curah hujan di Kota Bandung masih cukup tinggi sampai satu bulan mendatang.

“Jadi cuaca ini kita mendapatkan informasi dari BMKG bahwa untuk satu bulan kedepan curah hujan masih cukup tinggi,” katanya.

Oleh karena itu, KPU dan Pemkot Bandung sedang memetakan TPS yang rawan terkena bencana.

“Ada di wilayah timur, barat, di pusat kota ada ini menjadi fokus kita dan itu bisa kita identifikasi. Kita sudah antisipasi,” ujarnya.

BACA JUGA:

Jelang Pemilu 2024, Pj Wali Kota Bandung Tegaskan ASN Tidak Netral Siap Siap Kena Sanksi

Sebelumnya, Ketua KPU Kota Bandung, Wenti Frihadianti mengatakan, telah berkoordinasi mengenai lokasi TPS agar dipilihkan tempat yang bisa terjangkau dan terakses dengan mudah. Terutama bagi pemilih disabilitas dan bebas dari potensi bencana.

Ia pun akan berkoordinasi dengan Pemkot Bandung terkait potensi hujan deras saat hari pencoblosan.

“Masalah cuaca juga sudah dikoordinasikan. Kita sudah antisipasi juga sebisa mungkin agar masyarakat bisa menggunakan hak pilihnya meski di musim penghujan,” tuturnya.

“Logistik sekarang pada tahap pengecekan. Surat suara yang rusak memang ada. Tapi sudah kita laporkan dan tidak terlalu banyak. Kita usahakan distribusi logistik bisa dilakukan diawal Februari,” imbuhnya.

(Yusuf Mugni/Bambang Fouristian)

Berita Terbaru

spot_img