TASIKMALAYA,FOKUSJabar.id: Saban tahun saat masuk musim kemarau wilayah Kelurahan Setiajaya Kecamatan Cibeureum Kota Tasikmalaya Jawa Barat (Jabar) jadi langganan krisis air bersih
Kesulitan air bersih tersebut sudah berlangsung puluhan tahun, demikian dikatakan Lurah Setiajaya, Dadang Hernawan.
Menurutnya, jika dalam 2-3 hari tidak turun hujan, sumur warga mengering.
BACA JUGA:
Pj Wali Kota Tasikmalaya Agendakan Rapat di Ruang Terbuka
Dadang Hernawan menyebut, kesulitan warga menjadi bahan pemikirannya.
“Sejumlah program dalam Musrenbang 2024 diusulkan masyarakat Kelurahan Setiajaya. Salah satu Sumur Bor,” ungkapnya.
Ia menjelaskan, usulan dan aspirasi warga tersebut menjadi perhatiannya.
“Hal yang sangat dibutuhkan warga adalah sumur bor. Pasalnya kerap kekeringan saat musim kemarau,” katanya.
“Cita-cita kami bersama tokoh masyarakat, tokoh agama, setiap RW memiliki satu sumur bor. Saat ini dari 9 RW, baru 2 RW yang sudah memilikinya,” Dia menambahkan.
BACA JUGA:
5 Kecamatan di Ciamis Terdampak Bencana Alam
Pihaknya berharap, Pemda merealisasikan usulan warga terkait sumur bor.
“Anggaran untuk pembuatan sumur bor sekitar Rp50 juta,” imbuhnya.
Selain itu, pihaknya juga membutuhkan pembangunan aula kelurahan.
“Pada dasarnya kita tetap menyupport dan mengikuti program pemerintah Kota Tasikmalaya. Seperti mengurangi kemiskinan, penurunan stunting dan masalah persampahan. Ini terus kita galakkan,” imbuhnya.
Dadang menambahkan, sejumlah lembaga masyarakat terus diberdayakan melalui dana kelurahan. Yakni pemberdayaan ekonomi dan kelompok tani. Seperti KWT.
“Upaya untuk mengurangi kemiskinan, kita melakukan pemberdayaan ekonomi warga. Seperti membuat tanam polibag, membuat peternakan ayam dan pembibitan ikan,” pungkasnya.
(Seda/Bambang Fouristian)
 jadi langganan){kind=link}