BANDUNG,FOKUSJabar.id: PB Djarum kembali menggelar outbound bagi para atlet bulutangkis muda mereka di Zona 235, Cikole, Lembang, Kabupaten Bandung Barat. Pelaksanaan outbound yang digelar selama tiga hari, 10-13 Januari 2024, diikuti oleh 89 orang atlet.
Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation yang juga Ketua PB Djarum, Yoppy Rosimin mengatakan, pelatihan bagi para atlet muda bulutangkis sudah digelar sebanyak empat kali sejak tahun 2011. Kegiatan outbound yang diselenggarakan Bakti Olahraga Djarum Foundation dan PB Djarum ini bertujuan mencetak para pebulutangkis masa depan Indonesia yang memiliki karakter tangguh untuk mendulang prestasi di gelanggang olahraga dunia.
“Kita memang tidak menggelar ini setiap tahun, tapi sekitar 3-4 tahun sekali karena menunggu hadirnya atlet-atlet muda kategori usia 11 tahun sampai 17 tahun. Atlet juara itu tidak hanya lahir melalui bakat dan teknik saja tapi juga harus memiliki psikologi atau mental yang juara. Outbound ini sebagai salah satu upaya membangun karakter dan mental juara para atlet,” kata Yoppy kepada wartawan di Zona 235 Cikole, Kamis (11/2/2024).
Dalam kegiatan outbound, lanjut dia, para atlet akan mengikuti sebanyak sembilan games untuk mengasah karakter kuat, team work, disiplin, serta berbagai faktor psikologis lainnya. Diantaranya Sky Run, Walking in The Sky, Blindman Walking, dan Double Rope Bridge.
“Kita meyakini apa yang dilatih disini bisa bermanfaat dan diharapkan para atlet bisa makin tangguh dan mampu menjawab setiap perubahan yang terjadi. Dalam beberapa situasi, aspek psikologis ini bisa menjadi penentu kemenangan bagi seorang atlet,” Yoppy menambahkan.
Selain bekerjasama dengan Zona 235 Cikole, pelaksanaan outbound bagi para atlet muda PB Djarum ini didukung 19 psikolog dari Pusat Inovasi Psikologi Universitas Padjadjaran (PIP Unpad). Para psikolog ini akan mengamati secara langsung kondisi psikologis para atlet selama pelaksanaan outbound
“Pemantauan intensif ini dilakukan dengan menempatkan 2 orang psikolog di setiap kelompok sebagai observer. Mereka bertindak untuk mengamati kondisi psikologis para atlet diantaranya kemandirian, kedisiplinan, tanggung jawab, stabilitas emosi, resiliensi, daya tahan terhadap tekanan, dan kerja sama. Dan berdasarkan observasi tersebut akan diperoleh gambaran kondisi psikologis para atlet dalam mengatasi tantangan dan melakukan pengembangan diri,” kata perwakilan Bidang Layanan Asesmen & Intervensi dari PIP Unpad, Rt. Annissa Apsyari.
Melalui serangkaian simulasi/games, lanjut Annisa, para psikolog akan mengamati bagaimana para atlet menghadapi tantangan dan mencoba beradaptasi serta bangkit dari kondisi yang tidak sesuai dengan harapan. Setelah melakukan simulasi/games, sesi diskusi akan dilakukan antara psikolog dan para atlet untuk memperdalam aspek psikologis.
“Hasil dari pemantauan serta diskusi ini dapat menjadi masukan untuk perkembangan para atlet dalam bertanding dan berprestasi di bidangnya. Kondisi psikologis itu menjadi aspek penting yang memengaruhi seorang atlet mencapai hasil optimal baik dalam proses latihan maupun dalam pertandingan,” Annisa menambahkan.
Sementara pelatih PB Djarum, Ade Lukas mengatakan, sebanyak 89 orang atlet muda atlet yang mengikuti kegiatan outbound ini diharapkan bisa menunjukkan perkembangan baik. Salah satunya dari aspek kedisiplinan, daya juang hingga rasa percaya diri.
“Hasil dari kegiatan outbond ini memang tidak langsung berdampak kepada atlet usai pelaksanaan kegiatan. Namun yang terpenting disiplin mereka terbentuk, perjuangan yang gigih, dan percaya diri yang terbangun lebih baik. Karena untuk jadi juara tidak mudah, membutuhkan perjuangan yang keras, semangat yang pantang menyerah,” kata Lukas.
Salah satu atlet PB Djarum dari kelompok usia U-11, Gavriel Aldrich Alharon Labatar mengaku antusias mengikuti rangkaian outbound bersama rekan satu klubnya. Selain menjadi ajang refreshing, outbound ini menjadi pengembangan diri bagi dirinya baik dari segi mental maupun fisik.
“Saya baru pertama mengikuti outbound dan ternyata sangat seru, mengasyikan, games-gamesnya juga menarik dan menantang. Beberapa permainan pun membuat kekompakan tim lebih tinggi dan menambah daya juang,” kata atlet yang akrab disapa Gava tersebut.
Hal senada diungkapkan atlet putri U-15 PB Djarum, Hani Miftasari. Meski harus menguras fisik dengan berbagai tantangan dari setiap games yang dijalani dan tidur di barak, Runner-up Sirnas A DKI Jakarta 2023 ini banyak mengambil pembelajaran.
“Sangat menantang mengikuti outbound PB Djarum ini. Selain banyak permainan menantang mulai dari melewati jembatan tali, badan penuh lumpur dan hujan-hujanan, kami juga tidur di barak yang cukup dingin. Meski begitu menurut saya seru dan penuh kenangan,” Hani menegskan.
(Ageng)
