BANDUNG,FOKUSJabar.id:Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung, Anhar Hadian mengatakan, perubahan tarif pelayanan di pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) di kota Bandung tidak akan terpengaruh bagi masyarakat pengguna BPJS dan UHC.
“Tarif lama kita itu berdasar Perda tahun 2010, berarti sudah 14 tahun. Sementara harga kebutuhan untuk obat alat kesehatan dan lain sebagainya kan tiap tahun juga naik.
Tarif ini untuk pasien umum. Peserta BPJS tidak terpengaruh penyesuaian tarif. Di sisi lain, 99 persen masyarakat Kota Bandung telah terdaftar di BPJS,” kata Anhar di UPT Puskesmas Caringin Kecamatan Babakan Ciparay Kota Bandung Jabar Rabu (10/1/2024).
Pada kesempatan yang sama, Penjabat Wali Kota Bandung, Bambang Tirtoyuliono menyebut, penyesuaian tarif layanan puskesmas akan sejalan dengan kualitas pelayanan yang terus diakselerasi.
“Sejauh ini yang kami dengar belum ada keluhan dari pasien. Dan tentunya kami berharap tidak ada keluhan. Beberapa pasien yang kami jumpai adalah peserta BPJS yang tidak terdampak penyesuaian tarif ini,”kata Bambang.
BACA JUGA: Pasca Debat Capres Ketiga, Fenomena Ratusan Netizen Menangis Di Sosial Media Terus Bertambah
Oleh karna itu, pihaknya pun meminta agar Puskesmas di Kota Bandung memberikan pelayanan yang lebih optimal setelah adanya perubahan tarif layanan.
“Perubahan tarif pada dasarnya untuk peningkatan layanan kepada masyarakat. Baik dari segi kenyamanannya, kebersihannya, keramahan petugasnya,”ucapnya.
Perlu diketahui, pada 5 Januari 2024 terjadi perubahan tarif retribusi pelayanan Puskesmas di Kota Bandung dari Rp3.000 menjadi Rp15.000. Perubahan tarif layanan puskesmas tersebut berdasar pada Peraturan Daerah (Perda) Nomor 1 Tahun 2024 Tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.
(Yusuf Mugni/Anthika Asmara)