spot_img
Senin 20 Mei 2024
spot_img
More

    Harga Bahan Pangan Mahal, Ledia Hanifa Sebut Ada Permainan Oknum

    BANDUNG,FOKUSJabar.id: Melalui sosialisasi selama satu bulan Caleg DPR RI Dapil Jabar I Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Ledia Hanifa Amalah dalam masa kampanye Pemilu 2024 menemukan keluhan dari masyarakat terkait permasalahan mahalnya harga bahan pangan.

    “Persoalannya ketika di lapangan sejak awal memang keluhan masyarakat adalah tentang harga pangan yang selalu melambung. Harganya luar biasa,” ucap Ledia, Selasa (26/12/2023).

    Ledia mengatakan, kondisi mahalnyaharga pangan ini penyebabnya keberadaan oknum yang bermain di lapangan. Karena, dari para petani menjual bahan pangan itu dengan harga yang murah.

    “Kita tahu para petani itu menjual harga pangannya dengan harga yang murah. Berarti ada yang bermain oknum, kondisi ini tentu sangat menyedihkan karena masyarakat merasakan kesulitan,” ungkapnya.

    Menyikapi kondisi tersebut, PKS meluncurkan program kampanye gagasan dengan tagline Pangan Murah, Kerja Gampang, Sehat Mudah untuk menghasilkan keadilan dan kesejahteraan bagi masyarakat.

    “Kami semua berusaha untuk membantu meringankan harganya dan kita juga mencoba untuk mengetuk hati semua pihak supaya kemudia mereka tidak mempermainkan harga harga terutama harga pangan karena itu menjadi kebutuhan pokok masyarakat,” katanya.

    Ledia Hanifa Siap Dorong Peningaktan Mutu Pendidikan

    Kemudian selain permasalahan harga pangan, Ledia menegaskan, pihaknya juga akan mendorong peningkatan mutu pendidikan di Kota Bandung dan Cimahi. Mengingat, hingga kini sarana dan pra sarana untuk pendidikan masih belum memadai.

    “Hal ini kitaakan upayakan untuk terus ditingkatkan, bagaimana pendidikan sarana dan prasarana yang ada di sekolah. Kemudian bagaimana kita membangun link and match antara sekolah negeri dan swasta,” jelasnya.

    Selain itu, bangunan sekolah SMA di beberapa kecamatan di Kota Bandung menjadi persoalan yang haurus mendapat perhatian bersama.

    “Sehingga kemudian persoalanya kembali yang terangkat adalah persoalan zonasi dan lain lain kalau pun tidak ada sekolah mestinya pemerintah provinsi juga bisa berkomunikasi sehingga terjalin kemudahan,” katanya.

    Ledia mengaku optimistis masih bisa melenggang ke Senayan. Meski daerahnya pilihannya disebut Dapil Neraka, Dia tidak setuju daerah dengan sebutan tersebut.

    “Saya tidak setuju kalau disebut Dapil neraka semua Dapil punya petanya masing-masing. Punya kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Sehingga kalau kita lihat bagaimana masing masingnya bisa meraih hati masyarakat untuk kemudian memilih,” ungkapnya.

    Ledia berharap, Allah menggerakan hati masyarakat untuk bersama-sama membangun Kota Bandung dan Cimahi yang lebih baik kedepannya.

    “Saya hanya berharap kepada Allah mudah mudahan masyarakat yang pernah mendapatkan bantuan, masyarakat yang pernah berinteraksi, masyarakat yang pernah melihat media sosial saya, masyarakat yang secara tidak langsung pernah mendengar nama saya, Allah gerakan untuk memilih saya dan juga bersama sama saya untuk memperbaiki membangun Bandung dan Cimahi secara bersama-sama,” pungkas Ledia Hanifa.

    (Irfansyahriza)

    Berita Terbaru

    spot_img