CIAMIS,FOKUSJabar.id: Sudah hampir 20 tahun warga Dusun Cigasong, Desa Mekarmulya Kecamatan Pamarican Kabupaten Ciamis Jawa Barat (Jabar), Sarpin (45) menekuni usaha sebagai pengrajin Gula Aren.
Setiap hari disela-sela kesibukannya sebagai pelayan masyarakat (Ketua RW08), Dia menyadap Nira (bahan baku gula aren).
BACA JUGA:
Disbudpar Kota Bandung: Okupansi Hotel Meningkat 100 Persen
Dengan berbekal jerigen satu leter dan palu dari kayu, Sarpin menyisir setiap pohon Aren yang sudah wakt nya untuk disadap.
“Saya menjalani usaha ini sudah lebih dari 20 tahun,” katanya, Selasa (26/12/2023).
Menurut Sarpin, wilayah Dusun Cigasong, umumnya Desa Mekarmulya merupakan sentra pengrajin gula Aren.
Sarpin mengatakan, saat ini harga gula aren cukup mahal di pasaran. Sayangnya, hasil sadapannya (Nira) mengalami penurunan karena perubahan iklim.
BACA JUGA:
Alumni SMPN Rajadesa Ciamis Gelar Turnamen Bola Voli
“Dulu dalam satu pohon bisa menghasilkan 5-10 liter Nira. Kini hanya 4-5 liter,” jelasnya.
Meski begitu, masyarakat di kampungnya tetap menjalani sebagai pengrajin gula Aren.
“Karena menjadi pengrajin gula aren ini sudah turun temurun,” pungkasnya.
(Husen Maharaja/Anthika Asmara)