Kamis 12 Desember 2024

Sumedang Bertekad Jadi Kabupaten Literasi, Perpusnas: Tak Semudah Membalikkan Tangan

SUMEDANG,FOKUSJabar.id: Pemaknaan literasi saat ini mulai mengalami pergeseran yakni menjadi kemampuan untuk menggunakan informasi baik secara teks maupun non teks (simbol, gambar) untuk kecakapan hidup. Berangkat dari itu, Kabupaten Sumedang bertekad menjadi kabupaten literasi pada tahun 2030.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Perpustakaan Nasional Endang Aminudin Aziz mengatakan, kecakapan hidup dari hasil kemampuan menggunakan informasi tersebut akan dipakai untuk meningkatkan kapasitas barang/jasa lewat kreativitas yang dimunculkan. “Jadi siapa pun akan terlihat kurang memiliki literasi ketika belum mampu memahami literasi non teks. Seperti simbol lalu lintas,” kata Endang saat peresmian gedung fasilitas layanan perpustakaan umum Kabupaten Sumedang, Sabtu (16/12/2023).

fokusjabar.id literasi perpusnas
(FOTO: Istimewa)

Membangun literasi, lanjut Endang, tidak semudah membalikkan telapak tangan dan membutuhkan waktu bertahun-tahun dengan cara yang benar. Karena itu, pihaknya menginginkan model literasi yang terintegrasi semua aktor literasi sehingga gerakan (program) literasi mampu meningkatkan taraf hidup manusia.

“Tahun 2024, kita akan garap program ini secara kreatif dan benar karena tingkat literasi baru akan terbangun saat orang yang diajak literasi mengerti,” Endang menegaskan.

Penjabat (Pj) Bupati Sumedang Herman Suryatman menegaskan, Sumedang bertekad menjadi kabupaten literasi pada tahun 2030. Untuk mencapai target tersebut, setiap sudut kampung harus memiliki minimal satu perpustakaan.

“Mulai tahun depan, Sumedang akan mencanangkan sebagai tahun literasi sebagai upaya menuju kabupaten literasi pada tahun 2030,” kata Herman.

Dalam rancangan besar (grand design) literasi Sumedang, Herman menginginkan literasi tidak hanya bermain di ranah dinas perpustakaan tapi juga sektor lain. Seperti di Dinas Kesehatan yang wajib memberikan informasi pengetahuan terkait gizi anak agar tidak terjadi stunting atau Dinas Pertanian dengan pemberian pelatihan budidaya pertanian atau peternakan tepat guna kepada masyarakat.

fokusjabar.id literasi perpusnas
(FOTO: Istimewa)

Pemda Sumedang pun sudah menetapkan 26 desa untuk aktifitas ketahanan pangan sebagai program satu desa satu hektar yang melibatkan mahasiswa dari program merdeka belajar

“Jadi esensi dari seluruh program di Sumedang itu berbasis literasi. Karena kami ingin Sumedang menjadi contoh terbaik penyelenggaraan literasi secara terpadu,” Herman menjelaskan.

Pembangunan gedung fasilitas layanan perpustakaan umum Kabupaten Sumedang sendiri, kata Herman, menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) senilai Rp9,5 milyar. Meski demikian, pihaknya menilai jika kondisi perpustakaan di Indonesia masih jauh panggang dari api.

“Kondisi ini berbeda ketika melihat kondisi perpustakaan di luar negeri yang menjadi daya tarik untuk dikunjungi. Kalau di Indonesia, baru mau bangkit setelah ada stimulus berupa DAK yang diberikan,” kata Endang.

(Ageng)

Berita Terbaru

spot_img