BANDUNG,FOKUSJabar.id: KONI Jawa Barat menginisiasi kegiatan untuk menumbuhkan jiwa kewirausahaan atau enterpreneur dalam diri setiap atlet melalui Seminar & Workshop tentang Penumbuhan Kewirausahaan Atlet Jawa Barat di Grand Hotel Preanger Bandung, Kamis (14/12/2023). Kegiatan tersebut didukung penuh Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Republik Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kantor Regional 2 Jawa Barat, hingga pihak sponsor.
Ketua Pelaksana sekaligus Wakil Ketua V KONI Jabar, Aan Johana mengatakan, kegiatan tersebut merupakan salah satu bentuk apresiasi KONI Jabar terhadap prestasi yang sudah disumbangkan insan olahraga, terutama atlet dan pelatih, bagi Provinsi Jabar. Salah satunya dengan keberhasilan mempertahankan titel juara umum pada PON XX tahun 2021 di Papua.
“Kegiatan ini dikoordinir Bidang Mobilisasi Sumber Daya yang merupakan salah satu bagian di Bidang V KONI Jabar selain Bidang Kerjasama Antar Lembaga,” kata Aan saat ditemui disela-sela pelaksanaan Seminar & Workshop tentang Penumbuhan Kewirausahaan Atlet Jawa Barat di Grand Hotel Preanger Bandung, Kamis (14/12/2023).
Alasan pelaksanaan seminar dan workshop kewirausahaan bagi para atlet dan pelatih, lanjut Aan, karena banyaknya persoalan-persoalan yang muncul saat atlet sudah ‘pensiun’ dari keatletannya. Seperti kasus atlet yang membuang dan atau menjual medali yang mereka peroleh, hingga mantan atlet yang berada di bawah garis kemiskinan.
“Lalu kami berpikir bagaimana KONI Jabar bisa berperan untuk menyejahterakan atlet jika mereka sudah pensiun dari keatletannya itu. Kalau berikan modal besar kan tidak ada maka kita beri pembekalan ilmu kewirausahaan agar saat pensiun jika tidak jadi PNS, TNI, Polisi, ya bisa buka usaha. Kalau sudah punya usaha nanti kan ada bantuan dan dukungan,” Aan menegaskan.
Ketua Umum KONI Jabar, M. Budiana mengatakan, seminar dan workshop tentang Penumbuhan Kewirausahaan bagi Atlet Jabar ini menjadi yang pertama dilakukan oleh KONI Provinsi di Indonesia. Kegiatan pun mendapatkan apresiasi positif dari Kemenperin.
“Kemenperin melihat kegiatan ini eye catching ya, karena lebih spesifik dengan melibatkan atlet secara langsung untuk menjadi pelaku usaha, bukan masyarakat umum. Ini baru kita gelar untuk batch pertama yang diikuti 100 atlet, nanti ada batch-batch lanjutan karena jumlah atlet Jabar itu ada ribuan,” kata Budiana.
Dari total atlet yang mengikuti kegiatan batch pertama, kata Budiana, diambil beberapa orang sebagai sample yang akan disponsori KONI Jabar untuk membuka usaha. Dari sample tersebut akan dilihat bagaimana atlet yang bersangkutan menjalankan bisnis atau usaha mereka masing-masing.
“Di seminar ini kan ada OJK yang memberikan pengetahuan terkait manajemen keungan personal yang baik, lalu dari Kemenperin yang membuka wawasan dunia industri kecil menengah dan aneka industri di Indobesia. Bahkan kami sendiri KONI Jabar, untuk kebutuhan nanti pada PON XXI tahun 2024 di Aceh dan Sumut menggunakan produk-produk UMKM di Jabar apalagi Bandung ini terkenal dengan fesyennya. Itu jadi komitmen kami,” Budiana menuturkan.
Dalam jangka waktu ke depan, lanjut Budiana, pihaknya akan melihat peluang-peluang bisnis atau usaha yang sesuai dengan kemampuan atlet. Baik dari sisi kemampuan akademik maupun penunjang lainnya karena dalam menjalankan usaha sendiri harus dibarengi dengan knowledge.
“Di Indonesia ini masih pabaliut soal penanganan masa depan atlet-atlet berprestasi sehingga kami dengan kemampuan yang terbatas dan Alhamdulillah didukung Kemenperin dan OJK, kita berkolaborasi dan berbuat yang terbaik bagi para atlet. Kedepan, jangan sampai ada lagi atlet yang tidak sejahtera usai pensiun atau atlet yang jual medali,” tegas Budiana.
Sementara perwakilan Kemenperin, Bhakti Widyasari Ikaningtyas mengatakan, pihaknya sangat mendukung dan menilai positif kegiatan yang dilaksanakan KONI Jabar. Pihak Kemenperin akan memberikan pembinaan mulai dari materi kewirausahaan dan inovasi, teknis produksi, hingga pemasaran.
“Untuk arah usaha, ada tiga direktorat di Kemenperin jadi semua produk masuk. Kalau saya kan emang tim kerja sandang jadi lebih ke pakaian atau fesyen, lalu ada furniture bangunan, direktorat logam mesin, kemesinan, alat angkut. Jadi memungkinkan buat segala sektor produksi. Kalau seminar seperti ini untuk atlet itu ya belum pernah, biasanya kami dengan industri lain,” kata Pejabat Fungsional Pembina Industri pada Direktorat Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka tersebut.
Kepala OJK Kantor Regional 2 Jawa Barat, Indarto Budiwinoto menyambut baik inisiasi dari KONI Jabar yang menyasar atlet. Hal ini diharapkan menjadi tonggak sejarah bagi para atlet di Indonesia.
“Atlet itu sebenarnya sudah punya modal yakni modal determinasi, modal mental, konsistensi mengejar prestasi, cuman memang di bidang olahraga. Kalau diaplikasikan di kewirausahaan atau kegiatan bisnis lainnya, saya kira modal itu tinggal dilengkapi dengan pengetahuan dan keterampilan bisnisnya,” kata Indarto.
Indarto berharap, kedepan tidak hanya sosialisai tapi lebih banyak workshop dengan melibatkan pihak-pihak lain yang bisa memberi permodalan dan sebagainya. Di sisi lain, pihaknya akan memberikan pembinaan secara intens terkait peluang-peluang usahanya.
“Misalnya bekerja sama dengan perbankan, kita eksekusi dan bentuk nyata. Kami siap suport KONI, ini satu hal yang baru. Dan harus ingat, sebelum melakukana wirausaha itu harus waspada dulu, ini eranya tidak mengenal atlet. Siapapun kalangan, apalagi atlet berprestasi yang sudah dapat reward finansial itu sudah diincar oknum transaksi ilegal, waspada dulu baru berkarya,” kata Indarto.
(Ageng)
.){kind=link}