GAZA,FOKUSJabar.id: Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menegaskan kembali bahwa Israel berupaya menciptakan Zona Demiliterisasi di Jalur Gaza, setelah perang dengan Hamas selesai.
“Satu-satunya kekuatan yang dapat melakukan hal ini adalah Israel dan saya tidak mempercayai kekuatan atau upaya internasional apa pun untuk demiliterisasi Jalur Gaza,” kata Netanyahu, dikutip dari Al Jazeera, Rabu (6/12/2023).
Selain itu, ia juga bertekad menghapus total kemampuan militer dan politik Hamas untuk memastikan negaranya tidak terancam di masa depan di Jalur Gaza.
Sementara itu, Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengungkapkan, bahwa pasukannya kini mencapai kemajuan besar dalam memburu Hamas, meski ada 80 tentara Israel yang tewas sejak awal operasi darat di Gaza.
BACA JUGA: Bahas Konflik Gaza, Putin Bakal Datangi Arab Saudi-UEA
“Kami sedang dalam tahap operasi darat dan mengepung Kota Khan Younis sepenuhnya. Kami telah beroperasi di jantung kota tersebut,” ucap Gallant.
Israel melanjutkan serangannya ke Jalur Gaza usai tidak ada kelanjutan terkait perpanjangan gencatan senjata. Akibatnya, jumlah korban tewas di Gaza kini terus bertambah.
Setidaknya, sejak 7 Oktober 2023, 15.899 orang Palestina telah tewas di Gaza.
“Jumlah korban luka juga bertambah menjadi lebih dari 42 ribu orang, dan 70 persen dari jumlah itu adalah anak-anak dan perempuan,” kata Ashraf al-Qedra, juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza.
Al-Qedra menuding Israel meningkatkan penargetannya ke rumah sakit dan fasilitas kesehatan di Gaza.
“Israel telah menghancurkan 56 institusi kesehatan, menangkap 35 petugas medis, dan membuat sistem kesehatan di Jalur Gaza lumpuh total,” ucap dia.
Al-Qedra juga mendesak Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk melindungi rumah sakit maupun tim kesehatan dan kemanusiaan, serta menyediakan jalur yang aman untuk masuknya pasokan medis dan bahan bakar serta evakuasi para korban luka di Gaza.
(Agung)