PANGANDARAN,FOKUSJabar.id: Bupati Pangandaran, Jeje Wiradinata tersulut emosi ketika diteriaki oleh massa aksi yang melakukan demonstrasi di halaman kantor DPRD Pangandaran, Rabu (29/11/2023).
Kejadian tersebut terjadi ketika orang nomor satu di Pangandaran ini berjalan ke arah Pendopo.
“Siapa yang bilang kasar? Ayo ngaku?”. Sahut Jeje beberapa kali sambil menunjukkan tangan kearah ratusan demonstran aksi damai yang dilakukan gabungan masyarakat pangandaran dan tokoh Presidium Pangandaran.
Peristiwa tersebut menjadi sorotan salah satu tokoh masyarakat Ikin, menurutnya kejadian tersebut sangat menyayangkan seorang kepala daerah bersikap arogan.
BACA JUGA: Tolak Pinjaman Rp 350 M, Massa Aksi Jebol Kantor DPRD Pangandaran
“Mereka yang menganggap kita arogan, sebenarnya pak bupati yang arogan,” kata Ikin saat diwawancarai usai gelar aksi damai.
“Masa seorang bupati nantang gelut (berantem dengan warga),” kata dia menambahkan.
Ikin menjelaskan, kenapa alasanya masyarakat Pangandaran marah. Ia menyebut lantaran, angka defisit yang begitu besar.
“Karena, masyarakat yang menanggungnya dengan membayar pajak yang kenaikannya lebih dari 100 persen. Itu mah bukan naik tapi ganti harga,” katanya.
Kata Ikin, sebelumnya bupati pangandaran memberi pernyataan akan menjelaskan alasan Pangandaran sedang defisit.
“Saya gak mau tahu. Saya ingin tagih kepada pak bupati, bagaimana menyelesaikan defisit. berapa bulan dia (bupati) mau membayar hutang,” ujarnya.
Selain itu, Ikin juga mempertanyakan kinerja ketua DPRD Pangandaran Asep Noordin. Ia menduga ada persekongkolan antara bupati dengan ketua Dewan.
“Fungsi dia (ketua dewan) kan pengawasan, Bagaimana seorang ketua Dewan bisa mengawasi jalanya keuangan yang dikelola oleh pemda. Apakah ada pemufakatan? karena kan, dia adik iparnya bupati,” katanya.
Kemudian, Ikin menegaskan akan menggelar aksi kembali dengan jumlah massa yang lebih banyak lagi.
BACA JUGA: Buntut Penolakan Pinjaman Rp350 Milyar, Jeje Wiradinata Akan Undang Tokoh Presidium Pangandaran
“Tunggu saja nanti season berikutnya,” pungkas Ikin.
Sebelumnya diberitakan Ratusan massa aksi datangi kantor DPRD Pangandaran, mereka menuntut agar pemerintah kabupaten Pangandaran membatalkan pinjaman sebesar Rp 350 miliar ke bank, Senin (29/11/2023).
Dalam aksi tersebut massa mencoba menerobos ke kantor DPRD Pangandaran dengan menabrakan mobil pick up ke pintu gerbang kantor DPRD.
Setelah itu, Masa berhasil menerobos pagar DPRD dengan menabrakan mobil pikup untuk menjebol masuk ke halaman gedung.
(Sajidi/Anthika Asmara)