BANJAR,FOKUSJabar.id: Bocah 11 tahun di Kota Banjar, Jawa Barat menjadi korban penganiayaan, yang dilakukan oleh kedua orang tuanya.
Kejadian keji menimpa korban berinisial AL tersebut diungkap oleh Bibi Korban bernama Titin Khotimah (45) warga Desa Neglasari, Kota Banjar.
Titin mengungkap hal demikian setelah video penemuan bocah yang lemas dengan tubuh penuh luka beredar di media sosial.
BACA JUGA: Cegah Generasi Stunting, Ribuan Pelajar Kota Bandung Deklarasi Stop Pernikahan Dini
Menurut cerita Titin, korban kabur dari rumah kedua orang tuanya di lingkungan Sukarame, Kelurahan Mekarsari, Kota Banjar, Jawa Barat.
“Saya pertamanya liat video dan ada yang kirim bahwa keponakan saya ditemukan warga dekat Polsek Banjar, lalu saya kesana,” katanya kepada wartawan. Rabu (22/11/2023).
Ia mengatakan saat ke kantor polisi, dia mendapatkan kabar bahwa korban telah dibawa pulang oleh orang tuanya.
Titin pun memastikan kondisi korban dengan datang ke rumah orang tuanya berinisial H (41) dan DH (38).
Saat di rumahnya, korban memang sudah disana, tapi Titin penasaran dengan luka di sekujur tubuh AL.
Kemudian ia menanyakan kondisi AL ke orang tuanya. Orang tuanya hanya bercerita soal kenakalan AL saja saat itu.
“Sudah mendengarkan cerita orang tuanya, saya pun berpamitan pulang dan mengajak AL, mau ikut pulang sama Bibi, dan ia pun setuju,” kata dia.
Setelah itu, Titin pun bergegas pulang dari rumah orang tua korban. Namun setelah pergi disana, ia berinisiatif membawa korban ke mantri.
“Kata mantri luka di kaki AL disebabkan oleh air panas, terus korban ditanya dan menjawab bahwa ayahnya yang sengaja memberi air panas ke kaki korban,” katanya.
Melihat kondisi AL yang tubuhnya penuh luka akhirnya korban dibawa ke RSUD Kota Banjar untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.
“Saat dirawat, korban dikatakan dokter itu kurang gizi, dan terdapat luka kekerasan di tubuhnya,” kata Titin.
BACA JUGA: Kota Bandung Siap Berkomitmen Wujudkan Situasi Kondusif, Tertib, Aman dan Santun Jelang Pemilu 2024
Titin pun memastikan kepada AL menanyakan apa yang sebenarnya terjadi dan korban pun menceritakan bahwa dirinya sering disiksa oleh orang tuanya.
“Kata Al dia sering disiksa oleh ayah dan ibu nya, dia juga jarang di kasih makan,” kata dia.
Sementara berdasarkan informasi yang dihimpun kondisi korban saat ini sudah lebih membaik dari sebelumnya.
Kejadian ini pun akhirnya disoroti berbagai pihak dan dalam menanggapi hal ini, Titin akhirnya melaporkan kejadian ini ke pihak kepolisian Polres Banjar.
(Budiana Martin/Anthika Asmara)