BANDUNG,FOKUSJabar.id: Penjabat Wali Kota Bandung Jawa Barat (Jabar), Bambang Tirtoyuliono mengatakan, kuota ritase sampah tetap diangka 50 persen. Sehingga daya angkut masih terbatas.
“Pemprov telah menghitung berdasarkan daya dukung yang ada. Jadi, keinginan untuk menambah kuota ritase tidak bisa terealisasi,” kata Bambang Tirtoyuliono saat ditemui di Kantor Kecamatan Gedebage, Selasa (7/11/2023).
BACA JUGA:
Buruan Sae Solusi Jitu Cegah Kenaikan Harga Cabai Rawit
Oleh karena itu, pihaknya akan memilih alternatif lain dengan menjalin kerjasama dengan Kabupaten Sumedang dalam pemanfaatan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cibeureum dan Cijeruk.
“Kita lakukan kerjasama lintas wilayah. Salah satu pilihannya Kabupaten Sumedang. Di sana ada dua opsi. Yakni TPA Cijeruk dan Cibeureum. Mudah-mudahan menjadi solusi Kota Bandung untuk menyelesaikan persoalan sampah,” kata Pj Wali Kota Bandung.
Bambang berharap, kerjasamatersebut dapat secepatnya terjalin. Namun di lain sisi, keinginan tersebut dapat merugikan atau memberikan dampak terhadap daerah lain.
“Kita ingin secepatnya. Kita harus komunikasi intens sosial dengan masyarakat, karena jangan sampai pilihan itu menjadi fenomena baru di wilayah lain. Jadi Pak Sekda harus intens dalam hal ini,” ucapnya.
BACA JUGA:
Stabilkan Harga Pangan, Pemkot Bandung Kembali Gelar GPM
Sebelumnya, Ketua DPRD Kota Bandung, Teddy Rusmawan mendorong Penjabat Wali Kota untuk meminta tambahan kuota ritase sampah kepada Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Tambahan kuota ritase untuk dapat memindahkan tumpukan-tumpukan sampah yang lebih banyak ke TPA Sarimukti. Sebab apabila musim hujan telah tiba, akan terdapat banyak kendala.
(Yusuf Mugni/Anthika Asmara)