Kamis 12 Desember 2024

Bey Machmudin: 18 Perusahaan yang Cemari DAS Cilamaya Karawang Bakal Kena Sanksi

KARAWANG,FOKUSJabar.id: Mendapatkan laporan dari warga bahwa DAS Cilamaya hitam dan bau, Pj Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin meninjau Bendung Barugbug di Kabupaten Karawang, Selasa (7/11/2023). 

Pada  kesempatan itu Bey mengatakan, menjaga lingkungan sangat penting dilakukan agar udara tetap bersih dan nyaman. 

Tentu saja bukan hanya tugas pemerintah dalam menjaga lingkungan, melainkan juga peran dan kesadaran masyarakat. 

BACA JUGA: Stok Beras Jabar Aman, Bey Machmudin Sebut Ketersedian di Gudang Bulog Capai 87 Ribu Ton

Salah satunya adalah menjaga aliran sungai untuk tetap bersih dari limbah dan sampah agar bisa dimanfaatkan, juga menghindari banjir. 

Namun, tutur Bey, saat ini masih ada aliran sungai yang tercemar dilihat dari Bendung Barugbug yang sumber airnya berasal dari Sungai Cilamaya. 

“Saya ke Bendung Barugbug karena ada laporan dari masyarakat kalau DAS Cilamaya hitam dan bau. Jadi saya datang ke sini untuk melihat,” katanya. 

Turut dalam peninjauan tersebut Kepala Dinas Sumber Daya Air Jabar Dicky Achmad Sidik, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum Bastari, dan Kepala Bidang Penataan Hukum Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup Jabar Nita Nilawati Walla. 

Menurut Bey, beberapa waktu lalu ada keluhan dari masyarakat terkait Bendung Barugbug dan berdasarkan laporan dari Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jabar setelah pengecekan, Sungai Cilamaya dalam kondisi tercemar. 

BACA JUGA: Bappenda Jabar Beberkan Tantangan Hadapi Bonus Demografi 2030

“Hasilnya terjadi pencemaran terutama dari (limbah) domestik rumah tangga, peternakan, industri, dan pertanian. Ini kadarnya sudah berbahaya untuk air sungai,” ucapnya.

“Saya minta ke DLH, tugasnya pertama adalah mengedukasi masyarakat untuk tidak membuang sampah ke sungai dan melakukan pengawasan pada perusahaan yang memiliki izin serta melakukan tindakan hukum,” kata dia menambahkan. 

Lebih lanjut Bey menyampaikan, terkait limbah industri, terdapat 18 perusahaan yang dinyatakan melakukan pencemaran di DAS Cilamaya dan dikenai sanksi tegas. 

Untuk itu, kata Bey,  pengendalian pencemaran lingkungan dan upaya pemulihan kualitas air Sungai Cilamaya akan terus dilakukan, termasuk dengan pembinaan dan pengawasan yang intensif terhadap sumber pencemaran industri. 

“Maka kita harus sering melihat kondisi ini, jangan sampai masyarakat dirugikan. Selain itu juga edukasi dan pengawasan yang lebih ketat lagi pada perusahaan-perusahaan,” ungkap Bey. 

DAS Cilamaya dengan luas sekitar 609 kilometer persegi termasuk ke dalam wilayah Sungai Citarum yang mengalir dan bermuara ke Laut Jawa. 

BACA JUGA: MKMK Didesak Pecat Ketua MK Anwar Usman!

DAS Cilamaya terletak di tiga kabupaten, yaitu bagian hulu di Subang, Purwakarta, sedangkan bagian hilir di Karawang, dan sebagian kecil Subang. 

Peningkatan jumlah penduduk di Kabupaten Purwakarta sebesar 1,19 persen, Kabupaten  Subang 1,06 persen, dan Kabupaten Karawang sebesar 0,84 persen turut berpengaruh terhadap beban pencemaran domestik yang cukup dominan.

(Budiana Martin/Anthika Asmara)

Berita Terbaru

spot_img