BANDUNG,FOKUSJabar.id: Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) terus mengejar predikat sebagai universitas kelas dunia atau World Class University (WCU). Salah satunya upaya yang dilakukan dengan meningkatkan jumlah mahasiswa asing yang mengenyam pendidikan di universitas yang didirikan pada 20 Oktober 1954 tersebut.
Rektor UPI Prof. Dr. H. M. Solehuddin, M.Pd., M.A. mengatakan, keberadaan mahasiswa asing merupakan salah satu tuntutan untuk menuju World Class University (WCU). Untuk itu, pihaknya akan terus berupaya semaksimal mungkin agar mendapatkan rekognisi secara internasional.
“Salah satu program yang terus kita canangkan dan tingkatkan yakni menghadirkan mahasiswa-mahasiswa dari berbagai negara yang setiap tahunnya, Alhamdulillah, terus meningkat. Di tahun ini, UPI telah meluluskan 18 orang mahasiswa asing pada jenjang S1, S2 dan S3 yang berasal dari Italia, Cina, Ghana, Korea Selatan, Uzbekistan, dan Thailand,” kata Solehuddin saat ditemui usai pelaksanaan Wisuda Gelombang III di Gedung Gymnasium Kampus UPI, Jalan Dr. Setiabudhi Kota Bandung, Kamis (12/10/2023).
Beberapa upaya menghadirkan mahasiswa asing, lanjut Solehuddin, sudah dan terus dilakukan UPI. Diantaranya melakukan kerjasama dengan beberapa negara di dunia untuk menghadirkan warganya berkuliah di UPI.
“Tahun depan, Timor Leste yang akan mengirimkan mahasiswa untuk berkuliah di UPI. Kalau untuk prodinya, rata-rata memilih manajemen, administrasi pendidikan, atau Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing,” Solehuddin menuturkan.
Selain beberapa kerjasama yang dilakukan dengan negara-negara lain, Solehuddin mengaku jika pihaknya akan terus meningkatkan kesiapan dari sisi pendukung. Mulai dari sumber daya manusia atau dosen yang mampu menggelar kegiatan perkuliahan asing hingga dukungan sarana prasarana yang lebih representatif.
“Salah satunya asrama mahasiswa sehingga dormitory yang kita miliki saat ini akan kita renovasi menjadi lebih besar dan representatif. Kalau dari sisi teknologi pendidikan seperti daring, luring maupun hybrid, kita sudah siap,” kata Solehuddin.
Sementara Wakil Rektor UPI Bidang Pendidikan dan Kemahasiswaan Prof. Dr. H. Didi Sukyadi, M.A. mengakui jika jumlah lulusan mahasiswa asing di UPI masih jauh dari sisi persyaratan untuk kepentingan WCU serta QS ranking maupun pemeringkatan akreditasi. Hal tersebut menjadi tugas UPI untuk terus menambah jumlah mahasiswa asing di tahun-tahun berikutnya.
“Selain Timor Leste, kita pun sudah membuat MoU dengan sebuah perusahaan di China yang akan mengirim mahasiswa ke UPI sekitar 200-an orang. Kemudian dengan Papua Nugini, Thailand Selatan, Uzbekistan, serte beberapa negara pecahan Uni Soviet. Persoalannya, kita harus lebih siap dalam penyediaan asrama, penyediaan layanan administrasi, hingga penyedia layanan pembelajaran di kelas. Kita harus lebih bekerja keras lagi,” Didi menegaskan.
(Ageng)