GARUT,FOKUSJabar.id: Puluhan orang dilaporkan mengalami gejala keracunan setelah mengonsumsi sate jebred di wilayah Kecamatan Cigalontang, Kabupaten Tasikmalaya Jawa Barat (Jabar).
Kejadian keracunan makanan tersebut pertama kali dilaporkan Senin (9/10/2023) oleh Tim Gerak Cepat Dinas Kesehatan Garut, Puskesmas Cilawu dan Puskesmas Bojongloa.
BACA JUGA:
Bupati OKU Timur Berguru Embung ke Pemkab Garut
Menurut Camat Cilawu, Anas Aolia Malik, pada pukul 14.00 WIB, seorang pasien datang ke Puskesmas Cilawu dengan keluhan demam, mual, pusing, muntah, diare dan perut sakit melilit.
Hasil anamnesa mengindikasikan adanya beberapa pasien lain dengan keluhan serupa.
Klinik Cihideung juga menerima pasien dengan keluhan serupa. Sedikitnya lima pasien dirawat inap.
Kronologis kejadian, Minggu (8/10/2023), warga Kampung Campaka, RT3/3 Desa Kersamaju, Kecamatan Cigalontang, Tasikmalaya mengonsumsi sate jebred dari warung Ny. M.
Beberapa jam setelah mengonsumsi Sate jebred, tujuh orang mengalami gejala mual, muntah dan diare.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Garut, Asep Surachman menginformasikan perkembangan terbaru.
Asep Surachman mengatakan, berdasarkan Rapid Health Assesment (RHA) hingga Kamis (12/10/2023), Pukul 14.00 WIB, jumlah kasus keracunan pangan mengalami peningkatan menjadi 52 kasus.
Sementara jumlah meninggal dunia menjadi tiga orang. Dari jumlah tersebut, 2 orang berasal dari Kabupaten Garut dan 1 orang dari Kabupaten Tasikmalaya.
BACA JUGA:
Nina Karlina Pulanglah, Ibu dan Anak Merindukanmu
Asep menjelaskan, hingga kini tim surveilans masih aktif melakukan investigasi di lapangan untuk mengungkap akar masalah dari dugaan keracunan tersebut. Pihaknya berkomitmen untuk memastikan keamanan dan kesehatan masyarakat di Kecamatan Cilawu.
(Bambang Fouristian)
