BANDUNG,FOKUSJabar.id: Lembaga Survei Nasional (LSN) kembali merilis hasil survei terbaru, terkait dinamika elektabilitas calon presiden (Capres) menjelang pemilihan presiden 2024 mendatang.
Hasil survei, elektabilitas Ganjar Pranowo sedikit mengalami kenaikan. Namun Prabowo Subianto masih tetap teratas belum terkejar oleh bacapres lainnya, termasuk Anies Baswedan yang sudah menggandeng Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar.
Direktur Eksekutif LSN Gema Nusantara mengatakan, bahwa survei ini dilaksanakan periode 20 hingga 30 September 2023 di 38 provinsi. Jumlah sampel, yakni sebanyak 1.420 responden yang diperoleh melalui teknik random sampling.
BACA JUGA: Soal Peluang Duet Ganjar di Pilpres, Prabowo Acungkan Jempol!
“Dari pertanyaan terbuka, pertanyaan tertutup (simulasi 12 nama), sampai pertanyaan tertutup (simulasi tiga nama), elektabilitas Ganjar Pranowo sedikit alami kenaikan dibandingkan survei LSN sebelumnya (Agustus 2023). Tapi, elektabilitas Prabowo masih kokoh tertinggi. Bahkan, jika pilpres berlangsung dua putaran, antara Ganjar dan Prabowo, elektabilitas Prabowo semakin jauh meninggalkan Ganjar,” kata Gema Nusantara Jumat (6/10/2023).
Gema menyebut, Ganjar Pranowo ada di 18,6 persen atau alami kenaikan 1,1 persen. Sedangkan Prabowo sebanyak 28,9 persen ketika dilakukan pertanyaan terbuka. Sementara Anies Baswedan, hanya sebanyak 13,3 persen saja.
“Simulasi pilpres tiga kandidat, nama Prabowo masih teratas dengan elektabilitas 40,9 persen, sedangkan Ganjar 33,1 persen, dan Anies 22,2 persen,”ucapnya.
Dikemukakan, alasan Prabowo masih menjadi yang teratas elektabilitasnya. Lantaran ada tiga faktor utama yang menyebabkan hal itu bisa terjadi. Pertama, karena faktor Jokowi masih menjadi variabel yang tidak bisa dibantah sebagai penyebab utama sulitnya Ganjar mengejar elektabilitas Prabowo.
“Bagian terbesar publik, masih meyakini bahwa endorsment dan approval Presiden Jokowi akan diberi ke Prabowo, karena tingkat kepuasan publik alias approval rating Presiden Jokowi masih sangat tinggi. Maka bacapres mana yang dipersepsikan publik dekat dan di-endorse Jokowi niscaya akan memperoleh bonus elektabilitas,”ungkapnya.
Lebih lanjut Gema mengatakan, penyebab kedua adalah bergabungnya Demokrat dan semakin mantapnya dukungan dari partai-partai dalam koalisi Indonesia maju berefek positif bagi naiknya elektabilitas Prabowo. Ketiga, keberhasilan kubu Prabowo yang membangun strategi inklusif untuk menampung dan mempersatukan seluruh komponen bangsa.
“Semua orang, semua unsur masyarakat, maupun kekuatan politik seakan-akan merasa nyaman bersama Prabowo. Sebab, Prabowo tidak lagi menjadi common enemy, seperti pada pilpres 2019. Bahkan, tokoh-tokoh yang sangat berseberangan secara ideologis, semisal Budiman Sujatmiko dan Immanuel Ebenezer kini merasa nyaman dan bangga bergabung bersama Prabowo,”katanya.
Gema menjelaskan, fenomena kenaikan elektabilitas Ganjar Pranowo, meski tidak signifikan, namun banyak dipengaruhi oleh semakin intensifnya bacapres PDI Perjuangan yang melakukan pendekatan langsung ke publik.
“Setelah selesai menjabat gubernur Jateng, Ganjar justru memiliki keleluasaan untuk menggarap dukungan, khususnya di daerah yang dikuasai Prabowo, seperti Jatim dan Jabar,”jelasnya.
Selain itu, nama Erick Thohir dan Gibran Rakabuming Raka menjadi dua sosok ideal menjadi cawapres pendamping Prabowo. Bahkan, hasil survei LSN cawpres Prabowo sudah semakin mengerucut pada nama Erick Thohir dan Gibran.
“Ada 21,8 persen menilai Erick sosok paling tepat menjadi cawapres Prabowo, sedangkan Gibran ada 20,5 persen. Nama lainnya, seperti Ridwan Kamil (12,5 persen) Mahfud MD (10,6 persen), Khofifah Indar Parawansa (8,3 persen), AHY (7,5 persen), Airlangga Hartarto (2,8 persen),”ujarnya.
Erick Thohir dan Gibran Rakabuming Raka selain memiliki elektabilitas tinggi, juga merepresentasi kalangan muda. Pasangan Prabowo-Erick maupun Prabowo-Gibran merupakan kombinasi yang ideal untuk menghadapi tantangan Indonesia ke depan.
“Selain kombinasi tua-muda, pasangan Prabowo-Erick atau Prabowo-Gibran juga kombinasi antara militer dan sipil. Sebab itu, peluang Erick dan Gibran untuk terpilih sebagai cawapres Prabowo sangat besar dibandingkan nama-nama lain,” katanya.
BACA JUGA: Ganjar Absen di Hari Terakhir Rakernas IV PDIP, Ada Apa?
Sementara itu untuk cawapres pendamping Ganjar, hasil survei LSN menunjukkan bahwa Sandiaga Uno tetap merupakan satu-satunya tokoh nasional yang dinilai responden paling pantas menjadi cawapres Ganjar.
Dengan mengantongi elektabilitas 20,6 persen, Sandiaga menyisihkan tokoh-tokoh lain yang juga dinilai layak menjadi cawapres Ganjar, seperti Ridwan Kamil (18,1 persen), Mahfud MD (12,9 persen), Erick Thohir (10,5 persen), Andika Perkasa (8,9 persen), Khofifah Indar Parawansa (7,9 persen).
(Yusuf Mugni/Anthika Asmara)