BANDUNG,FOKUSJabar.id: Pemerintah kota (Pemkot) Bandung gelar program mapag hujan secara serentak di 30 Kecamatan. Secara simbolis, kegiatan ini di buka Pejabat Wali Kota Bandung Bambang Tirtoyuliono di kawasan kolam retensi Rancabolang Kecamatan Gedebage Kota Bandung Jabar Kamis (5/10/2023).
Bambang berharap, program mapag hujan yang dilaksanakan hari ini, tidak hanya sekedar seremonial. Namun, menjadi pengingat semua lapisan masyarakat di Kota Bandung bagaimana menciptakan budaya baru untuk mengentaskan persoalan banjir.
BACA JUGA: Getok Harga Parkir, Dishub Kota Bandung Tutup Parkir Liar Eks Palaguna
“Kita ingin menghadirkan sebuah budaya baru dengan cara gotong royong bersama-sama, bagaimana kita menyelesaikan saluran dan sungai yang jumlahnya mencapai 46 ini,” kata Bambang Tirtoyuliono saat di temui dilokasi.
Menurutnya, program mapag hujan tidak hanya menyentuh soal saluran dan sungai. Tetapi bagaimana upaya-upaya pemerintah memitigasi agar bencana banjir tidak terus terulang di Kota Bandung.
BACA JUGA: bank bjb Jadi Jawara di Ajang KIJB 2023 Kategori BUMN/BUMD di Jawa Barat
“Ada potensi curah hujan ekstrim. Oleh karenanya, kita harus melakukan upaya. Kita akan komunikasikan juga dengan tetangga sebelah, dan komunikasikan juga dengan stake holder lainnya,” ucapnya.
Dari catatan yang diterima pihaknya, Bambang menyebut ada sebanyak tujuh titik potensi banjir besar di tahun ini. Kondisi itu jauh menurun dibanding 2020, yakni sebanyak 25 titik potensi banjir.
Namun begitu, pihaknya terus mendorong untuk menambah metode resapan-resapan air yang telah ada. Diantaranya seperti sumur imbuhan, sumur resapan hingga biopori untuk menimbun limbah organik.
“Salah satunya di kawasan Pasir Koja. Tadi pagi saya komunikasi dengan DSDABM provinsi, dan saya minta data sumur imbuhan Kota Bandung. Nanti kita akan mintakan untuk di revitalisasi,” ujarnya
(Yusuf Mugni/Anthika Asmara)